Sabtu , 27 Juli 2024
Editor's PickHeadlineHiburanTerpopuler

Kesalahpahaman Gaya Hidup ‘Slow Living’ Di Kalangan Anak Muda, Memang Apa sih Slow Living Itu?

medium shot smiley woman with laptop

Madingmu.com – Gaya hidup Slow living baru-baru ini menjadi populer di media sosial, Slow living adalah sebuah gagasan yang mempromosikan cara hidup yang lebih sederhana dan santai. Menurut Slow Living Ldn, pendekatan slow living ini pada akhirnya mendorong orang untuk hidup dengan kesadaran diri, yang pada akhirnya membuat diri merasa lebih bahagia.

Slow living juga didefinisikan sebagai cara hidup yang mengutamakan kualitas daripada kuantitas, seperti menyisihkan waktu untuk diri sendiri, makan dengan santai, atau menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih.

Baca Juga: Filosofi Hidup Orang Jepang Yang Bisa Banget Kita Tiru!

Sebetulnya, Slow living adalah sebuah gerakan yang dimulai di Italia pada tahun 1980-an untuk melawan budaya makanan cepat saji dan industri makanan yang sangat besar melalui Slow Food Movement.

Slow food memiliki pengikut di lebih dari 150 negara dan terus mengadvokasi remunerasi yang adil bagi para petani untuk mendorong kualitas makanan yang baik untuk ditawarkan kepada pelanggan. Gerakan ini masih terus berkembang hingga sekarang dan sangat populer selama pandemi COVID-19. Orang-orang memiliki waktu untuk melambat dan merenungkan kembali kehidupan mereka.

Carl Honoré, salah satu penulis dan pengajar paling terkenal tentang slow living, membantu mempopulerkan gagasan slow living pada tahun 2004 dengan menerbitkan bukunya yang berjudul In Praise of Slowness.

Honoré mempelajari bagaimana Slow Food mendorong gerakan makan santai di bidang kehidupan lain yang serba cepat, seperti pekerjaan, pengasuhan anak, dan rekreasi.

Baca Juga: 16 Tipe Kepribadian Manusia Berdasarkan Tes MBTI, Kamu Tipe yang Mana?

Selama pandemi, minat terhadap konsep ini semakin meningkat. Faktanya, Google memprediksi peningkatan empat kali lipat dalam jumlah video YouTube dengan judul ‘slow living’ pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.

Namun, Sekarang banyak masyarakat yang salah paham menafsirkan dan memaknai slow living ini. Diantaranya :

  • Slow living adalah pola pikir semua orang. Hidup yang slow bukan hanya untuk mereka yang tinggal di pedesaan, justru slow living sangat berguna untuk semua wilayah, tidak terpatok hanya dari mana asal rumah (kota atau desa), dan juga orang kaya atau bukan.
  • Slow living mengajarkan tentang kesuksesan diri sendiri dan memprioritaskan apa yang paling penting untuk diri sendiri. Kebanyakan orang menafsirkan bahwa tidak perlu terburu-buru untuk mendapatkan sesuatu, karena masih muda dan masih punya waktu hal tersebut tidak sepenuhnya salah jika kamu memiliki plan tersendiri.
  • Jangan salah! Slow living bukan berarti terbebas dari teknologi. Mindset tersebut sangatlah salah, Justru perangkat teknologi itu perlu untuk melayani kita, namun bukan untuk mengganggu aktivitas.

Intinya orang yang menerapkan gaya hidup Slow living ini sangat pintar mengatur waktu dan tau apa tujuan hidup, mereka akan melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya dan tidak akan beraktivitas atau bekerja terlalu cepat. Justru sebaliknya, mereka akan melakukan sesuai kecepatan yang dirasa mampu dilakukan, memperlambat aktivitas, melakukan kegiatan lebih sedikit, dan memprioritaskan waktu untuk melakukan hal yang paling penting terlebih dahulu.

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.