Selasa , 19 November 2024
Editor's PickHeadlineSerba SerbiTerpopuler

Sejarah Singkat Kerajaan-kerajaan Islam Nusantara Indonesia

Kesultanan Demak

Madingmu.com –  Menurut catatan sejarah, kebangkitan kerajaan-kerajaan Islam ini tidak dapat dipisahkan dari kedatangan Islam di Nusantara. Masih banyak kontroversi mengenai kapan Islam pertama kali tiba di Nusantara.  Ada yang berpendapat bahwa Islam baru tiba di Nusantara pada abad ke-13 Masehi, ada pula yang berpendapat bahwa Islam tiba di Nusantara pada abad ke-7 Masehi.

Sejarah singkat Kerajaan-kerajaan Islam Nisantara

1. Kerajaan Samudra Pasai

PASAI

Ketika membahas kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, Kerajaan Samudra Pasai di Aceh harus disebutkan. Kerajaan Samudra Pasai bukan hanya kerajaan Islam pertama di pulau Sumatra. Namun, kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di nusantara.

Pada tahun 1267 Masehi, kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu seorang Raja pertama yang dikenal dengan sebutan Sultan Malik Al-Saleh.

Menurut catatan sejarah, kerajaan Samudra Pasai terbentuk dari penyatuan dua kerajaan, yaitu kerajaan Perlak dan kerajaan Pase. Kerajaan Samudra Pasai sendiri dulunya merupakan bagian penting dari rute komersial Semenanjung Malaka.

Tidak mengherankan jika perekonomian kerajaan Samudra Pasai sangat makmur pada masa kejayaannya.

Sebenarnya, Samudra Pasai adalah salah satu kerajaan nusantara yang memiliki mata uang emas. Sayangnya, kerajaan ini mengalami kemunduran karena berbagai alasan.

Majapahit merebutnya pada tahun 1360 Masehi. Setelah Majapahit runtuh, kerajaan Aceh merebut kerajaan Samudra Pasai pada tahun 1524.

Baca Juga : 5 Hewan Purba Yang Masih Hidup di Indonesia

2. Kesultanan Demak

Kesultanan Demak

Negara Demak adalah negara Islam Nusantara pertama yang didirikan di Jawa. Kemunculannya hampir bersamaan dengan runtuhnya Majapahit. Raden Patah adalah raja pertama Kerajaan Demak sekaligus pendirinya.

Banyak orang percaya bahwa Raden Patah adalah putra dari Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Namun, sudut pandang ini secara umum telah ditentang. Hal ini karena nama Brawijaya V dianggap merujuk pada seseorang selain raja terakhir Majapahit.

BACA JUGA  Didirikan Oleh Keturunan Prabu Siliwangi, Berikut Sejarah Singkat Cirebon!

Meskipun asal-usul Raden Patah masih belum diketahui. Namun, Raden Patah memainkan peran penting dalam perluasan Islam di Jawa. Raden Patah membentuk dewan wali yang beranggotakan sembilan orang selama masa kepemimpinannya. Dewan wali ini bertugas untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh Jawa. Dewan wali Raden Patah sekarang dikenal sebagai wali sanga, atau sembilan wali. Para wali ini memiliki pendekatan budaya dan tradisional dalam menyebarkan Islam di Jawa.

Kerajaan Demak diperkirakan berdiri pada tahun 1478 Masehi. Sultan Trenggana adalah raja terbesar yang mampu menyatukan kerajaan Demak. Kerajaan ini kemudian dipindahkan ke Pajang pada tahun 1554. Kekuasaan Demak di Jawa juga berkurang akibat hal ini.

3. Kesultanan Pajang

Kesultanan Pajang

Kerajaan Pajang, umumnya dikenal sebagai Kesultanan Pajang, adalah sebuah kerajaan Islam Nusantara yang didirikan oleh Sultan Hadiwijaya. Sultan Hadiwijaya sendiri merupakan menantu dari Sultan Trenggana yang memerintah Kerajaan Demaka. Hadiwijaya dikenal dengan nama Jaka Tingkir di masa mudanya.

Dalam catatan sejarah, keberadaan dan eksistensi Kesultanan Pajang terbilang singkat. Hal ini dikarenakan Kesultanan Pajang hanya memiliki satu orang raja, yaitu Sultan Hadiwijaya.

Kesultanan Pajang diperkirakan berdiri pada tahun 1554, dengan Sultan Hadiwijaya memerintah selama 33 tahun. Sultan Hadiwijaya wafat pada tahun 1587. Putra Sultan Hadiwijaya lebih menekuni bidang keagamaan. Akibatnya, tampuk pemerintahan diserahkan kepada Panembahan Senopati, anak angkatnya, yang mendirikan kerajaan di hutan Mentaok yang kelak menjadi cikal bakal kerajaan Mataram Islam.

Baca Juga : Tulisan Tangan Filsuf Yahudi dalam Sepotong Kertas Berusia 900 Tahun

4. Kesultanan Cirebon

Sejarah Kesultanan Cirebon

Kesultanan Cirebon adalah sebuah kerajaan di pesisir barat laut pulau Jawa bagian barat. Kesultanan Cirebon, juga dikenal sebagai kerajaan Cirebon, yang didirikan pada abad ke-15 Masehi oleh raja pertama, Pangeran Walangsungsang, yang diperkirakan adalah putra dari Prabu Siliwangi.

BACA JUGA  Pendaftaran Beasiswa Ma'had Lughah King Saud University

Lokasinya yang strategis sebagai jalur perdagangan di pulau Jawa memungkinkan kerajaan ini berkembang lebih cepat. Setelah lebih dari 200 tahun berdiri. Perebutan kekuasaan yang diperparah dengan intervensi Belanda menyebabkan Kesultanan Cirebon kehilangan kendali, yang mengakibatkan terpecahnya menjadi Kasultanan Kasepuhan dan Kasultanan Kanoman.

5. Kesultanan Banten

Kesultanan Banten

Keberadaan Kesultanan Banten tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Kesultanan Cirebon. Hal ini dikarenakan berdirinya Kadipaten Banten pada tahun 1526, yang merupakan pendahulu Kesultanan Banten.

Namun, Kesultanan Banten baru berdiri pada tahun 1552, dengan raja atau sultan pertamanya adalah Sultan Maulana Hasanuddin. Penguasa Ageng Tirtayasa, yang memerintah Kesultanan Banten dari tahun 1651 hingga 1683, adalah penguasa paling terkenal yang berani menghadapi VOC.

Kesultanan Banten terakhir kali dikuasai oleh Sultan Maulana Muhammad Shaifudin, yang memerintah dari tahun 1809 hingga 1813.

6. Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam

Ketika membahas kerajaan-kerajaan Islam di kepulauan Jawa, nama Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopati harus disertakan. Kesultanan Mataram Islam didirikan pada tahun 1556 Masehi, dengan ibu kota di Kotagede, yang saat ini merupakan bagian dari wilayah Yogyakarta.

Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah raja terhebat yang mampu membawa Kesultanan Mataram Islam ke puncak kejayaannya. Pada masa inilah kalender saka dan kalender lunar digabungkan, sehingga memunculkan kalender Jawa. Kalender Jawa, yang diciptakan oleh Sultan Agung, masih digunakan oleh masyarakat Jawa untuk melakukan berbagai ritual dan tradisi kuno.

Perpecahan kerajaan Mataram Islam menjadi dua bagian pada masa pemerintahan Pakubuwana II pada tahun 1755 Masehi menandai awal runtuhnya Mataram Islam.

Baca Juga : Filosofi Hidup Orang Jepang Yang Bisa Banget Kita Tiru!

7. Kerajaan Buton

Kerajaan Buton

Kerajaan Buton merupakan kerajaan Islam Nusantara yang paling awal, yang terletak di pulau Sulawesi. Kesultanan Buton secara resmi didirikan pada masa pemerintahan Sultan Murhum Kaimudin Khalifatul Khamis, raja Buton ke-6 dan orang pertama yang memeluk agama Islam.

BACA JUGA  4 Produk Palestina yang Dijual di Indonesia, No. 3 Cocok Untuk Buka Puasa

Demikianlah beberapa kerajaan Islam yang pernah berdiri di Nusantara. Semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Itu dia sejarah singkat Kerajaan-kerajaan Islam Nusantara di Indonesia

Follow Juga : Instagram Madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.