Senin , 29 April 2024
HeadlineSerba Serbi

Tulisan Tangan Filsuf Yahudi dalam Sepotong Kertas Berusia 900 Tahun

penemuan tulisan tangan filsuf 169 e1685251015700
Penemuan tulisan tangan filsuf legendaris Yahudi (Foto: Doc. University of Cambridge).

madingmu.com – Secarik kertas berusia 900 tahun yang merupakan bagian dari koleksi Cambridge Genizah Kairo yang terdiri dari lebih dari 200.000 fragmen tulisan yang merekam kehidupan selama 1.000 tahun di Mesir dan Timur Tengah telah diidentifikasi sebagai tulisan tangan filsuf Yahudi legendaris, Musa Maimonides.

Dikutip dari detail, tulisan kuno tersebut kemudian diidentifikasi oleh Jose Martinez Delgado, seorang profesor tamu di Unit Penelitian Genetik Perpustakaan Universitas Cambridge dari Departemen Studi Semit di Universitas Granada.

Dia menemukan bahwa fragmen tersebut adalah tulisan tangan dari filsuf Yahudi legendaris, Musa Maimonides. Bagian yang ditemukan adalah halaman glosarium yang berisi istilah-istilah dasar untuk tanaman, makanan pokok, dan pewarna.

Penemuan Tulisan dengan Terjemahan Romawi
Penemuan ini berisi sekitar 60 fragmen yang ditemukan dalam naskah Genizah Kairo. Sebagian besar fragmen-fragmen tersebut ditulis dalam bahasa Yudeo-Arab yang digunakan Maimonides (bahasa Arab yang ditulis dengan abjad Ibrani).

Menariknya, Maimonides menambahkan terjemahan dalam dialek Romawi di bawah beberapa kata. Ini merupakan bukti pertama bahwa Maimonides mengenal bahasa Romawi, versi dialek yang berkembang dari bahasa Latin dan merupakan cikal bakal dialek Spanyol modern.

Dikutip dari situs web University of Cambridge, Maimonides diperkirakan menulis tulisan ini antara tahun 1168 (tahun kedatangannya di Mesir) dan 1204 (tahun kematiannya). Fragmen-fragmen tulisannya kemudian disimpan di Genizah Kairo.

Martinez Delgado menjelaskan bahwa daftar kata yang ditemukan mencakup empat kategori semantik: warna, rasa dan bau, tindakan, dan makanan.

“Urutan kata-katanya menarik karena kita melihat dia sedang bekerja, menulis urutan kata yang masuk akal baginya,” jelasnya.

Menulis dengan Istilah dari Makanan hingga Warna
Istilah kata dalam glosarium tidak mengikuti urutan abjad yang digunakan dalam penyusunan glosarium saat ini. Mereka disusun secara logis berdasarkan asosiasi utama (roti, air) dan kontras (putih, hitam).

Kategori warna disusun mulai dari putih, hitam, biru, merah, hijau, kuning, dan ungu, diakhiri dengan terang dan gelap. Setelah itu, daftar tersebut beralih ke rasa dan bau.

Diperkirakan bahwa hubungan antara kata-kata tersebut berhubungan dengan indera perasa kita yang bergerak dari penglihatan ke pengecapan dan penciuman.

Pada daftar makanan, kata-kata bergerak dari makanan pokok (roti, air) ke sayuran, biji-bijian yang dapat dimakan (gandum, buncis), buah berbiji (zaitun, ara), buah/kacang-kacangan kering (biji pohon ek, kacang pistachio), hingga makanan dari produk alami lainnya (susu, madu).

Sementara itu, tindakan dimulai dengan menggambarkan langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh semua hewan, seperti makan dan tidur. Kemudian beralih ke tindakan, perasaan, dan emosi yang lebih spesifik untuk manusia.

Menariknya, meskipun beberapa kata ditulis dalam dialek Romawi, bentuk jamaknya ditulis dalam bahasa Italia. Akibatnya, fragmen-fragmen tulisan yang ditemukan mengandung berbagai macam bahasa.

Siapakah Musa Maimonides?

Maimonides adalah seorang filsuf Yahudi yang lahir di Cordoba pada tahun 1135. Dia menjabat sebagai Kepala Yahudi di Mesir dan terkenal karena pengetahuannya tentang kedokteran dan sains.

Tidak hanya menjadi salah satu pemikir dan filsuf paling kritis dalam agama Yahudi, Maimonides juga menjabat sebagai dokter di istana Sultan Saladin yang beragama Islam.

Selain itu, ia juga mengkodifikasikan hukum Yahudi (Mishneh Torah), yang hingga kini masih dianggap sebagai salah satu fondasi hukum dan etika Yahudi.

Melalui karya-karyanya, Maimonides berusaha untuk menunjukkan bahwa setiap bagian dari hukum Yahudi memiliki tujuan yang rasional dan tidak ada seorang pun yang diharuskan untuk mematuhi hukum semata.

Martinez Delgado juga mengungkapkan alasan mengapa Maimonides menuliskan glosarium yang saat ini ditemukan.

“Dia adalah seorang dokter yang memiliki banyak murid, jadi mungkin dia mengumpulkan istilah-istilah itu untuk alasan medis atau pendidikan atau menguji kosakatanya,” jelas Martinez.

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori Konten

Kilas Pendidikan213
Literasi Keuangan42
Ruang Siswa153
Beasiswa281
School lifehack146
Hiburan204
Editor's Pick1392
Terpopuler1351
Opini10
Serba Serbi579

Subscribe MadingMu

Dapatkan informasi terupdate dari MadingMu




madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.