Sabtu , 27 Juli 2024
Editor's PickHeadlineHiburanTerpopuler

Benarkah AI Bisa Menerjemahkan Bahasa Hewan?

ai bahasa hewan

Madingmu.com Memahami dan berinteraksi dengan hewan merupakan salah satu ambisi lama manusia. Hampir setiap budaya manusia memiliki cerita tentang orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan, entah itu tentang Nabi Sulaiman, Fransiskus dari Asisi, atau Mowgli. Apakah manusia bisa bercakap-cakap dengan hewan?

Selain meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan, juga memungkinkan kita untuk berempati dengan hewan dan makhluk hidup lainnya di berbagai bidang kesadaran, bercakap-cakap dengan makhluk hidup lainnya memiliki manfaat praktis yang substansial.

Apakah manusia bisa bercakap-cakap dengan hewan?

Para peneliti akan fokus pada apakah mereka dapat menciptakan mesin yang:

(1) Menggunakan sinyal endogennya sendiri untuk berkomunikasi dengan hewan

(2) Melakukannya dalam berbagai keadaan perilaku

Baca Juga: Penting! Email Google Bakal Terhapus Mulai Desember. Simak Trik Agar Gmailmu Tetap Selamat!

(3) beroperasi sedemikian rupa sehingga hewan menunjukkan perilaku yang dapat diukur seolah-olah ia berbicara dengan manusia, bukan dengan mesin. Peneliti Yossi Yovel dan Oded Rechavi dari Universitas Tel Aviv di Israel menjulukinya sebagai “tantangan Dokter Dolittle” dalam referensi longgar untuk tes Turing

Contoh Pendekatan Eksplorasi LLM

Sebagai contoh, para peneliti mengungkapkan bagaimana lebah berkomunikasi dengan koloninya tentang ketersediaan makanan dengan melakukan tarian goyang. Sebuah robot berbentuk lebah yang dapat menarik lebah lain dengan gerakannya dan menuntun mereka ke tempat tertentu telah dikembangkan oleh para peneliti setelah mereka berhasil menyelidiki kebiasaan ini.

Namun, tarian ini hanya berfungsi dalam situasi tertentu. Para ilmuwan masih belum dapat memperoleh keinginan atau emosi lebah. Selain itu, tarian ini bisa jadi membutuhkan informasi yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, seperti isyarat akustik dan sentuhan yang halus tentang kualitas sumber daya.

Cara memecahkan kode data tersebut, data tersebut harus dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sistem AI, tetapi para ahli bahkan tidak yakin apakah jenis data lain harus digunakan, atau saluran yang digunakan untuk komunikasi.

Apakah hewan-hewan kita bisa berkomunikasi?

Para peneliti menyatakan bahwa meskipun suatu hari nanti sebuah algoritme dapat memberi tahu kita apakah seekor kucing peliharaan merasakan kasih sayang atau kejengkelan, tidak akan ada cara untuk menanyakan apa yang dirasakannya. Mungkin ada beberapa perbedaan antara bahasa manusia dan bahasa hewan lainnya. Dunia ini ‘berpusat pada diri sendiri’ atau dibatasi dengan cara-cara yang dapat dipahami oleh manusia.

Seperti yang dikatakan oleh filsuf Ludwig Wittgenstein, “Bahkan jika kita berhasil menemukan konteks dalam komunikasi hewan dan menghasilkan sinyal yang menimbulkan respons, kita (mungkin) tidak akan pernah bisa berkomunikasi dengan hewan tentang konteks yang bukan bagian dari repertoar komunikasi mereka.” Jika Wittgenstein benar, kita tidak akan pernah bisa bertanya kepada kucing “bagaimana perasaan mereka” atau mengklarifikasi bahwa ChatGPT sudah menyiratkan ChatGPT.

Disisi lain, karena lebih mirip dengan komunikasi manusia, menguasai komunikasi primata mungkin lebih sederhana. Namun, untuk melatih model AI dengan banyak data, perlu untuk terus memantau primata di alam liar. Bahkan jika data tersebut dapat dikumpulkan dan digunakan, para peneliti perlu melacak reaksi alami primata untuk memastikan bahwa mereka telah mendengar dan memahami upaya mesin untuk berkomunikasi dengan mereka.

Rekaman saraf mungkin berguna dalam hal ini, tetapi pemahaman objektif mungkin tidak selalu dapat dibuktikan. Meskipun mereka mengakui bahwa hal ini mungkin tidak akan dapat membantu kita berbicara dengan hewan, Yovel dan Rechavi percaya bahwa suatu hari nanti AI dapat digunakan untuk lebih memahami komunikasi hewan.

Menurut para ahli neurobiologi, beberapa hambatan yang menghalangi manusia untuk berkomunikasi dengan hewan akan tetap ada meskipun kecerdasan buatan (AI) mendapatkan kekuatan “sejuta kali lipat”. Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa meskipun manusia mungkin tidak akan pernah bisa berkomunikasi dengan hewan dengan cara yang mirip dengan manusia, namun merupakan upaya ilmiah yang menarik untuk memahami betapa rumitnya komunikasi hewan dan mencoba memanfaatkan dan menirunya.

Dapatkan notifikasi berita terkini setiap hari dan update berita pilihan dari Madingmu.com.

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.