Jumat , 8 November 2024
Editor's PickHeadlineSerba SerbiTerpopuler

Siapakah Ismail Haniyeh? Inilah Sosok Pentolan Hamas

ismail haniyeh 169

Madingmu.com – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh dikabarkan tewas di kediamannya di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024). Hal tersebut disampaikan oleh Garda Revolusi Iran (IRG).

Dilansir dari laman Garda Revolusi Islam “Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan IslamHamas, diserang diTeheran, dan sebagai akibat dari insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya menjadi martir,” tulisnya

Sosok Haniyeh adalah pemegang kunci politik di Palestina. Ia adalah pejuang pembebasan Palestina sedari remaja. Ia juga sempat menjadi Perdana Menteri pemerintah Otoritas Palestina. Pada tahun 2016 pun, ia menjadi pimpinan utama Hamas.

Baca Juga: Ternyata 5 Langkah Kecil Ini Bisa Bantu Palestina Lho!

Sosok Ismail Haniyeh dan Pendidikannya

haniyeh

Dilansir dari Al Jazeera dan New York Times, Haniyeh lahir pada tahun 1962 di kamp pengungsi Shati, Gaza. Orang tua Haniyeh saat itu melarikan diri dari Asqalan, sebuah kota yang kini bernama Ashkelon.

Saat kecil, Haniyeh mengenyam pendidikan di sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Ia bersekolah di sana selama jenjang dasar hingga menengah.

Kemudian Haniyeh menempuh pendidikan menengah lanjutannya di Institut Al-Azhar di Gaza. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Islam di Gaza dan memperoleh gelar di bidang sastra Arab. Selama berkuliah, Haniyeh memang terkenal aktif dalam blok mahasiswa Islam. Blok tersebut merupakan cikal bakal terbentuknya Hamas.

Di tahun kelulusannya yakni 1987, Haniyeh berada dalam situasi Palestina melakukan pemberontakan massal pertama melawan Israel. Dari sana lahirlah pasukan Hamas.

Haniyeh sempat tertangkap oleh pasukan Israel dan dideportasi ke Lebanon Selatan bersama pemimpin aktivis Palestina lainnya. Ia menghabiskan waktu selama satu tahun di dalam sel. Beruntungnya, saat itu ia dan tahanan lain mendapat liputan media. Sehingga, reputasi mereka terbangun secara global.

BACA JUGA  7 Tanaman Herbal Yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Otak

Setelah adanya kesepakatan Perjanjian Oslo antara organisasi pembebasan Palestina dan Israel, Haniyeh pun kembali ke Gaza. Dalam usia 31 tahun, Haniyeh diangkat sebagai dekan di Islamic University.

Baca Juga: 4 Produk Palestina yang Dijual di Indonesia, No. 3 Cocok Untuk Buka Puasa

Karir Politik Ismail Haniyeh

riwayat karier politik ismail haniyeh pemimpin senior hamas yang pernah jadi perdana menteri wvz

Kegigihannya dalam membela Palestina membuat Haniyeh cepat naik pangkat dalam organisasi keislaman Hamas. Ia menjadi asisten pendiri Hamas, yakni Sheikh Ahmed Yassin.

Pada tahun 2001, Haniyeh pun ditetapkan sebagai pemimpin politik Hamas. Selang dua tahun kemudian, Haniyeh dan Yassin selamat dari rencana pembunuhan oleh jet tempur Israel.

Sang kawan sekaligus pendiri Hamas, Yassin, enam bulan kemudian dibunuh lewat pengeboman oleh Israel. Ia tewas saat meninggalkan masjid setelah sholat Shubuh.

Dalam usia 44 tahun, Haniyeh meraih kemenangan pemilihan legislatif atas gerakan Fatah. Sejak saat itu hingga sebelum ia tewas, Haniyeh selalu meyakinkan bahwa Hamas adalah gerakan yang sadar dan matang.

Pada tahun 2006 Haniyeh sempat menjabat sebagai perdana menteri Otoritas Palestina Barat. Namun, dirinya diberhentikan oleh Mahmoud Abbas, presiden Otoritas Palestina.

Baca Juga: Ini Dia 12 Kota Tertua di Dunia, Paling Banyak Terdapat  di Wilayah Timur Tengah

Usaha Diplomasi Haniyeh Dalam Meredakan Konflik Palestina-Israel

https asset.kgnewsroom.com photo pre 2024 03 27 83581727 ca7e 4b0b 9cb8 8b5a65f78182 jpg

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada bulan Desember 2019 Haniyeh meninggalkan Jalur Gaza dan mulai tinggal di Turki dan Qatar. Ia memfasilitasi kemampuannya untuk mewakili Hamas di luar negeri.

Di antara kunjungannya yang paling terkenal adalah pemakaman Qassem Soleimani, seorang komandan tinggi Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS pada bulan Januari 2020. Ia juga pernah hadir pada pelantikan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada bulan Agustus 2021.

BACA JUGA  Kenapa Sprei dan Handuk Hotel Berwarna Putih? Begini Alasannya

Pada tahun 2021 saat pasukan AS menarik diri dari Afghanistan, Haniyeh menelepon pemimpin Taliban Abdul Ghani Baradar untuk memberi selamat kepadanya atas berakhirnya kehadiran AS di negara itu.

Pada bulan Oktober 2022 Haniyeh bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pertemuan itu menandai pertemuan pertama antara para pemimpin Hamas dan Suriah sejak Hamas memutuskan hubungan selama pemberontakan Suriah.

Selama perang Israel-Hamas. Haniyeh memimpin delegasi Hamas dalam negosiasi yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Pada bulan April 2024, di tengah putaran negosiasi gencatan senjata, tiga anak Haniyeh dan empat cucunya tewas dalam serangan Israel.

Follow Juga : Instagram madingmu 

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori Konten

Kilas Pendidikan226
Literasi Keuangan65
Ruang Siswa180
Beasiswa328
School lifehack155
Hiburan251
Editor's Pick1964
Terpopuler1913
Opini10
Serba Serbi782




madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.