Madingmu.com – Ada beberapa kesenian Indonesia yang hampir punah seiring dengan perkembangan zaman. Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya dan keseniannya. Tiap Masing-masing daerah memiliki kesenian dan kebudayaan yang unik dan menarik. Sayangnya saat ini banyak kesenian dan budaya Indonesia yang hampir punah.
Berikut ini adalah deretan kesenian Indonesia yang hampir punah:
- Ronggeng Ketuk
Ronggeng ketuk disebut juga sebagai tari tulis tilu. Kesenian ini merupakan tarian tradisional yang berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Tari Ronggeng ketuk biasanya dipertunjukkan untuk upacara adat desa seperti upacara Ngarot, bersih desa, mapag sri dan lain-lain. Tari ronggeng ketuk dimainkan dengan berpasangan pria dan perempuan.
Menurut warga desa Lelea, ronggeng ketuk ini bertujuan untuk ngabibita atau menggoda agar para jejaka dan gadis saling berpandang-pandangan dan kemudian jatuh cinta.
Kata ronggeng pada dasarnya merupakan sebutan untuk menunjukkan suatu identitas seseorang, biasanya penari perempuan, dalam suatu jenis kesenian tertentu seperti Ketuk Tilu dan Tayuban.
- Talempong Unggan
Sebuah alat musik perkusi yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Bentuk alat musik ini mirip dengan bonang. Dahulu setiap talempong unggan ditampilkan ditonton oleh banyak orang.
Kini, pertunjukkan talempong unggan semakin sepi peminatnya. Talempong unggan terdiri dari enam talempong dalam satu standar, dua gendang dan satu aguang. Talempong menghasilkan lima nada atau disebut dengan nada pentatonis.
Asal usul kesenian ini berasal dari Nagari Tuo Minangkabau, yaitu Nagari Pariangan dibawa oleh Dt. Rajo Indo Puto bersama Dt. Paduko Alam dalam rangka mengembangkan adat budaya Minangkabau. Dalam perjalanannya ini menemukan banyak kejadian-kejadian dan peristiwa yang mendukung terciptanya lagu-lagu dalam musik Talempong Unggan.
- Wayang Kulit
Merupakan sebuah pertunjukkan drama dengan boneka terbuat dari kulit.
Pertunjukkan wayang kulit dapat dikatakan sebagai kesenian tradisional yang paripurna karena di dalamnya tergantung seni peran, suara, musik, tutur, sastra, lukis, pahat dan perlambang.
Kesenian wayang kulit berasal dari Jawa, istilah wayang berasal dari kata ‘ma Hyang’ yang berarti menuju spiritual Sang Kuasa. Namun ada juga yang mengatakan, wayang berasal dari teknik pertunjukkan menggunakan bayangan (bayang/wayang) di layar.
Pada zaman sekarang, pertunjukkan wayang kulit sudah jarang terlihat di daerah-daerah. Wayang kulit kini telah menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia oleh UNESCO.
- Topeng Menor
Kesenian ini berasal dari Jawa Barat. Topeng menor sebenarnya sebutan untuk menunjukkan seseorang sebagai seorang penari topeng. Sedangkan menor merupakan nama lain bagi seorang yang bernama Carini, yaitu anak dari Sutawijaya dan Sani.
Sutawijaya merupakan seorang dalang wayang kulit dan Sani dalang topeng. Alasan mengapa tarian ini disebut topeng menor karena seni topeng tersebut pada saat itu terdapat penari topeng yang bersuara merdu, cantik dan pandai menari.
- Ngaguyah Hujan
Merupakan tarian dari Jawa Barat digunakan untuk memanggil hujan. Ngaguyah hujan biasanya ditampilkan ketika ada ritual memanggil hujan. Namun, sayangnya sekarang hanya sedikit orang yang mengetahui tata cara menjalankan ngaguyah hujan.
- Tari Gandai
Merupakan kesenian tari dari Bengkulu. Biasanya ditampilkan saat acara perkawinan. Tarian ini dimainkan secara berpasangan dan diiringi oleh alat musik bernama serunai.
Tarian ini diangkat dari cerita rakyat Malin Deman yang merupakan manusia bumi dan Puti Bungsu, yakni manusia langit. Tari ini awalnya untuk menghibur Puti Bungsu yang berpisah dengan Malin Deman. Gerakan tari gandai diambil dari gerakan satwa yang menggambarkan kekecewaan Malin Deman ditinggal oleh Puti Bungsu.
Kini, tari gandai berubah menjadi tarian untuk hiburan malam di acara-acara pernikahan ataupun pesta rakyat di Kabupaten Mukomuko.
- Keni
Termasuk ke dalam karya masyarakat dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh yang terbuat dari tanah liat. Keni sudah terkenal oleh masyarakat Gayo sejak zaman prasejarah dan dibuktikan dengan penemuan peradaban manusia di tepi Danau Lut Tawar.
Keberadaan seni ini sudah jarang ditemukan, jika ada hanya di waktu-waktu tertentu. Keni sebagai hasil kerajinan tangan kamu perempuan masyarakat Gayo dan dibedakan menjadi empat macam bentuk yang disesuaikan dengan jenis kelamin kaum laki-laki pemakainya Masing-masing bentuk memiliki ciri serta fungsi berbeda, misalnya Keni Rawan yang berkaki tinggi dan melebar ke bawah dipakai oleh kaum laki-laki.
Keni Banan yang berbentuk bulat tanpa kaki dipakai kaum perempuan. Keni Labu bentuknya mirip buah labu dipakai oleh sesepuh perempuan dan Keni Ganyong juga bentuknya mirip buah labu dengan ukuran lebih kecil dipakai oleh anak-anak.
Namun secara umum, kegunaan utama keni bagi masyarakat Gayo merupakan sebagai wadah air minum.
- Sisingaan
Merupakan seni tradisional dari Subang, Jawa Barat. Sebutan lain kesenian ini, Gotong Singa atau Odong-odong.
Menurut Abah Salim yang merupakan perajin patung singa. Awal mula keberadaan kesenian sisingaan di Kabupaten Subang berawal dari kegiatan ritual masyarakat yang akan menyunat laki-laki.
Dengan cara dihibur lebih dahulu, diarak keliling kampung menggunakan kursi dihias atau disebut juga Jampana. Diangkat oleh orang dewasa, pengantin sunat duduk di atas jampana. Musik pengiring menggunakan alat seadanya seperti Dog-dog, kendang, kempul, kecrek dengan pola tabuh pencak silat.
- Tari Merawai
Tari tradisional ini berasal dari Pulau Lipan, Kepulauan Riau. Tari ini biasanya dipertunjukkan sebagai hiburan untuk mengisi waktu senggang.
Namun, disayangkan tarian ini hampir punah karena masyarakat jarang menampilkannya karena tergeser oleh teknologi modern.
Tari merawai dimainkan anak dara dengan jumlah penari sebanyak tujuh orang. Pola gerakan tari ini seperti orang yang sedang mengayuh sampan.
Alat musik pengiringnya berupa gendang panjang, gendang pengiring joget, gong dan biola. Itu 10 daftar kesenian Indonesia yang hampir punah akibat perkembangan zaman dan teknologi modern.
- Reog
Merupakan kesenian tradisional dari Ponorogo, Jawa Timur. Tari ini dilakukan secara massal dengan tokoh lakon yang menampilkan struktur cerita yang mengiringi proses tari.
Biasanya, masyarakat ponorogo dan sekitarnya akan mementaskan tari reog setiap malam satu suro dan pada malam bulan purnama.
Seiring dengan perkembangan zaman, tari reog kini tidak hanya digunakan untuk ritual adat saja tetapi juga sebagai penghormatan untuk menyambut tamu.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment