Jumat , 22 November 2024
HeadlineSerba Serbi

Riset : Pelupa Adalah Tanda Kecerdasan Tinggi, Otak Tidak Bisa Dibombardir Terus!

20230622044102 fpdl.in laughing slapping forehead like saying d oh i forgot that was stupid mistake 1194 563889 large
Foto : kues1-Freepik

madingmu.com – Terkadang kita dikejutkan dengan perilaku dua orang yang sangat bertolak belakang, yang pertama adalah orang yang sangat teliti, cermat, sangat pintar menghafal lagi memiliki daya ingat yang kuat, mungkin saking kagumnya kita akan menjulukinya sebagai otak komputer, contoh kecilnya saking sempurnanya kemampuan mengingatnya bahkan bisa menjelaskan dengan detail pertanyaan kita tentang kemarin secara tegas jam 19.00 dia melakukan kegiatan apa.

Itu pertanyaan yang paling gampang dijawab lho guys, kalau soal ingatan kita yaitu kemarin jam segini sedang melakukan apa, tolong jelaskan dengan detail… tapi ada juga yang tidak mengingat kegiatan puluhan tahun yang lalu, bahkan banyak orang yang menaruh benda (misal kacamata) baru ditaruh sebentar saja dia sudah lupa di mana letak kacamatanya saking bingungnya mencari kesana kemari.

Jika dia seorang pemuda, biasanya akan diejek dengan mengatakan, kamu masih muda. Kenapa pikun seperti orang yang lebih tua? Sindiran seperti itu menjelaskan bahwa masyarakat menganggap lemah ingatan adalah kekurangan yang perlu diobati, bahkan seringkali wacana dari berbagai media menginformasikan buah-buahan yang enak karena dapat membuat daya ingat kita kuat.

Namun, bukan berarti pelupa itu buruk lho guys, karena penelitian dari University of Toronto, Kanada, menjelaskan “Bahwa menjadi seorang pelupa memberikan banyak manfaat dan salah satu tanda bahwa orang tersebut memiliki kecerdasan yang tinggi.” karena menurut Blake Richards, ilmuwan dari universitas tersebut menyimpulkan bahwa ingatan yang kuat merupakan aset yang berlebihan meskipun otak tidak perlu menyimpan hal-hal yang tidak terlalu penting.

Hal ini berbeda dengan otak orang yang pelupa, yang hanya menyimpan apa yang paling penting bagi mereka, sehingga mereka dapat lebih fokus dan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan di dunia nyata dengan lebih baik, tepat dan bijaksana.

BACA JUGA  Fungsi Otak Manusia Hanya Aktif 10% Saja, Benarkah?

Mungkin jika gambaran otak yang paling mudah diakses adalah seperti komputer,  jika terlalu banyak yang disimpan, tentu bisa membuat kosong, dan terkadang ada notifikasi untuk mengosongkan ruang, atau bahkan jika kita masuk ke dalam aplikasi, akan keluar informasi, APK ini tidak merespons dan lain sebagainya yang menandakan banyaknya beban yang tersimpan di dalam memori komputer.

Namun, tentu saja penelitian ini juga menjelaskan bahwa tingkat kelupaan yang dimaksud adalah rata-rata, bukan pelupa dengan gejala yang sangat mengkhawatirkan sehingga perlu mendapatkan perawatan.

Selain itu, Blake Richards juga menyatakan bahwa menyimpan ingatan tidak harus dilakukan dengan cara menghafal semuanya. Hal itu bisa berakibat fatal dalam mengambil keputusan karena mustahil kita bisa bijak dalam mengambil keputusan yang tepat jika terus menerus dibombardir oleh informasi yang tidak berguna!

Pemahaman tersebut sangat mendasar untuk dipahami, yaitu sehebat apapun manusia, ia hanya bisa memiliki kemampuan untuk fokus pada satu bidang tertentu, mungkin hal inilah yang mendasari adanya penjurusan, dan kita diwajibkan untuk memilihnya saat masih duduk di bangku sekolah, apakah kita ingin masuk kelas IPS atau IPA, agar kita lebih mementingkan pembelajaran di satu bidang saja, tidak semua mata pelajaran dijadikan pilihan utama yang harus dikuasai.

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.