Jumat , 20 Desember 2024
Editor's PickHeadlineKilas PendidikanTerpopuler

Revolusi Akademik: Alternatif Baru bagi Mahasiswa Tanpa Skripsi

20230830045643 fpdl.in young students campus helps friend catching up learning 1421 8631 large
Sumber: freepik/ijeab

Madingmu.com – Menteri Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, mengumumkan bahwa mahasiswa S1 dan D4 tidak perlu lagi membuat skripsi sebagai persyaratan kelulusan dalam program Merdeka Belajar Episode ke-26. Sebelumnya, skripsi diperlukan karena memisahkan kompetensi sikap dan pengetahuan. Mahasiswa magister perlu menerbitkan makalah di jurnal ilmiah terakreditasi, sementara calon doktor harus mempublikasikan makalah di jurnal internasional berprestasi. Nadiem menyatakan bahwa ada beragam cara untuk menunjukkan kemampuan lulusan perguruan tinggi saat ini.

Pengganti skripsi sebagai syarat kelulusan S1 dan D4 adalah tugas akhir yang akan ditentukan oleh kaprodi di tiap perguruan tinggi sesuai Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 53/2023. Tugas akhir dapat berupa prototipe, proyek, atau bentuk lainnya, bukan hanya skripsi atau disertasi. Mahasiswa tetap bisa mengerjakan skripsi, tesis, atau disertasi jika diinginkan. Setiap kaprodi memiliki kebebasan menetapkan standar kelulusan dan perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap dan keterampilan secara terintegrasi.

Persyaratan Kelulusan Mahasiswa Menurut Permendikbud Ristek No. 53/2023

  • Mahasiswa Program D3: Tugas akhir bisa berupa prototipe, proyek, atau tugas serupa individu/kelompok.
  • Program S1 dan D4: Tugas akhir bisa skripsi, prototipe, proyek, individu/kelompok. Kurikulum proyek dan asesmen kompetensi penting.
  • Program S2: Tugas akhir wajib berbentuk tesis, prototipe, atau proyek serupa.
  • Program S3: Tugas akhir wajib berupa disertasi, prototipe, atau tugas serupa. Mahasiswa S2 dan S3 tak perlu lagi publikasi jurnal.

Baca juga: Menembus PTN Lewat SNBP: Rekomendasi Sertifikat Pemicu Lonjakan Poin!

Mahasiswa magister dan doktor tidak lagi harus menerbitkan tugas akhir di jurnal. Nadiem mengungkap kendala tugas akhir, termasuk waktu dan penghambatan terhadap inovasi pembelajaran perguruan tinggi. Perguruan tinggi perlu penyesuaian pembelajaran agar relevan dengan dunia nyata dan mengakui hasil pembelajaran di luar kelas.
Nadiem menyatakan bahwa tidak semua program studi harus mengukur kompetensi melalui skripsi. Program vokasi dan akademik perlu tugas akhir yang sesuai, seperti proyek. Perguruan tinggi dengan kurikulum berbasis proyek bisa tidak mewajibkan skripsi, dan selama akreditasi, kompetensi selama kuliah bisa dijadikan argumen pengganti skripsi.

BACA JUGA  Mau Masuk Universitas Andalas Tanpa SNBT atau SNBP? Ini Caranya

Dapatkan notifikasi berita terkini setiap hari dan update berita pilihan dari Madingmu.com.

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori Konten

Kilas Pendidikan228
Literasi Keuangan67
Ruang Siswa184
Beasiswa333
School lifehack156
Hiburan256
Editor's Pick2026
Terpopuler1975
Opini10
Serba Serbi810




madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.