Madingmu.com – Vitamin E adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak dan dapat ditemukan di sejumlah makanan dan bentuk suplemen kesehatan.
Dilansir dari laman WebMD, vitamin E merupakan vitamin penting yang dibutuhkan oleh organ tubuh.
Selain itu, vitamin ini juga memiliki sifat antioksidan sehingga mampu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Defisiensi Kekurangan Vitamin E
Seseorang yang mengalami defisiensi atau kekurangan asupan vitamin E dapat mendapatkan sejumlah masalah kesehatan. Dilansir dari Medical News Today, kurangnya kadar vitamin E dalam tubuh dapat menyebabkan otot seseorang menjadi lemah karena stres oksidatif akibat radikal bebas.
Defisiensi vitamin E juga dapat memengaruhi sejumlah saraf yang mengirim sinyal tubuh. Salah satunya membuat seseorang kesulitan berkoordinasi dan berjalan. Kelemahan otot dan kesulitan dalam koordinasi adalah gejala neurologis yang menunjukkan kerusakan pada sistem saraf pusat dan perifer.
Sistem perifer adalah jaringan saraf yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang. Neuron-neuron ini menyampaikan pesan ke seluruh tubuh. Kemudian kurangnya kadar vitamin E di tubuh juga akan mengakibatkan seseorang mengalami kesemutan dan mati rasa.
Kerusakan pada serabut saraf dapat mencegah saraf mengirimkan sinyal dengan benar, sehingga mengakibatkan sensasi ini, yang juga disebut neuropati perifer. Vitamin E sangat dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi apa yang akan terjadi jika vitamin E dikonsumsi setiap hari?
Ini Yang Terjadi Jika Konsumsi Vitamin E Setiap Hari
- Bantu Menjaga Kesehatan Jantung
Menurut Murphy Richter, sifat antiinflamasi vitamin E bermanfaat bagi endotelium atau lapisan dalam pembuluh darah dan dapat membantu mengurangi penumpukan plak di arteri.
Sebuah ulasan pada tahun 2022 menunjukkan, kadar vitamin E yang lebih tinggi dalam darah kemungkinan berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Sifat antioksidan dapat mencegah terjadinya penumpukan radikal bebas, yang dapat berkontribusi pada berbagai kondisi peradangan seperti penyakit jantung dan kanker.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Dilansir dari Forbes, vitamin E diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan karena bersifat antiinflamasi.
Ahli gizi Melanie Murphy Richter mengatakan bahwa, vitamin E juga bersifat antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh.
“(VItamin E) membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas,” ucap Murphy Richter.
Ia menerangkan bahwa penumpukan radikal bebas dapat berkontribusi pada berbagai kondisi peradangan, termasuk penyakit jantung dan kanker.
- Meningkatkan Kesehatan Otak
Dokter penyakit dalam Yvonne Covin mengungkapkan bahwa asupan vitamin E secara rutin dapat meningkatkan kesehatan otak. Pasalnya, vitamin E bersifat sebagai pelindung saraf dan membantu meningkatkan aliran darah ke otak.
“Terdapat minat yang cukup besar terhadap manfaat potensial dari suplementasi vitamin E, terutama dalam memperlambat perkembangan penyakit alzheimer,” ujar Covin.
Baca Juga : Jika Mengonsumsi Vitamin D Setiap Hari, Apa yang Akan Terjadi?
4. Risiko Keracunan Vitamin E
Jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, konsumsi suplemen vitamin E umumnya dianggap aman. Meski jarang terjadi, konsumsi vitamin E berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi kesehatan.
Dilansir dari MayoClinic, berikut sejumlah efek samping vitamin E :
- Mual.
- Diare.
- Kram usus.
- Kelelahan.
- Kelemahan.
- Sakit kepala.
- Penglihatan kabur.
- Ruam Disfungsi gonad.
- Peningkatan konsentrasi kreatin dalam urin (kreatinuria).
Rekomendasi Asupan Vitamin E Per Hari
Dilansir dari MedlinePlus, berikut rekomendasi asupan untuk vitamin E per hari :
- Bayi
- 0 hingga 6 bulan : 4 miligram per hari (mg/hari).
- 7 hingga 12 bulan : 5 mg/hari.
2. Anak-anak
- 1 hingga 3 tahun : 6 mg/hari.
- 4 hingga 8 tahun : 7 mg/hari.
- 9 hingga 13 tahun : 11 mg/hari.
3. Remaja dan Dewasa
- 14 tahun ke atas : 15 mg/hari.
- Remaja dan wanita hamil : 15 mg/hari.
- Remaja dan wanita menyusui : 19 mg/hari.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment