Madingmu.com – Borneo atau Kalimantan adalah pulau besar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia. Pulau ini dihuni oleh tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Indonesia menguasai 73 persen wilayah Kalimantan, sedangkan Malaysia menguasai 24 persen, dan satu persen sisanya dimiliki oleh kesultanan kecil Brunei.
Pulau Kalimantan memiliki total luas daratan yang mencapai 743.330 kilometer persegi, dengan penduduk asli pulau adalah orang Dayak.
Dilansir dari laman Kompas.com (28/8/2023), Di wilayah Indonesia sendiri, Kalimantan dijuluki “pulau seribu sungai” karena jumlah sungai yang cukup banyak di wilayah ini.
Sungai Kapuas di Kalimantan Barat merupakan sungai terpanjang di Kalimantan, dengan panjang mencapai 1.143 kilometer.
Sungai lainnya yang cukup panjang adalah Sungai Barito di Kalimantan Tengah (900 kilometer) dan Sungai Mahakam berada di Kalimantan Timur (980 kilometer).
Menariknya, dalam beberapa literatur, terutama literatur Barat, pulau Kalimantan disebut dengan nama Borneo. Mengapa demikian?
Asal-usul nama Borneo
Dilansir dari laman Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, nama Borneo yang digunakan pada literatur barat berasal dari kata Brunai, yang merupakan Kesultanan Brunei.
Kesultanan Brunei yang terletak di pesisir utara dahulu pernah menguasai sebagian besar wilayah barat serta utara pulau Kalimantan.
Baca Juga : 7 Negara dengan Usia Termuda di Dunia
Karena kontak Eropa dengan kerajaan Brunei selama masa eksplorasi abad ke-16, secara internasional pulau Kalimantan dikenal sebagai Borneo.
Sementara kitab Nagarakartanama pupuh XIV/1 yang ditulis Mpu Tantular pada abad ke-14 menyebut Kalimantan dengan nama Barune (ng).
Barune (ng) merujuk pada Brunei, kerajaan di bagian barat Kalimantan yang biasa disebut dengan nama Pu-ni dalam berita Cina.
Penulis asal AS, Eugene Linden, menyebut kemungkinan bahwa kata “Borneo” bisa juga berasal dari bahasa Sansekerta “Varuna”. Varuna, dalam kepercayaan masyarakat Hindu, merupakan dewa yang berhubungan dengan lautan dan perairan.
Kemudian masyarakat Indonesia menyebut Borneo sebagai Kalimantan, kalimat ini merujuk pada kata Sansekerta “Kalamantahana” yang berarti pulau yang panas.
Hal ini diduga mengacu pada panasnya cuaca dan mencirikan iklim tropis yang panas dan lembab di wilayah tersebut.
Manuskrip Nagarakretagama sendiri pernah menyinggung mengenai pulau “Nusa Tanjungnagara” yang kemungkinan merujuk pada Kerajaan Tanjungpura di Kalimantan.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment