Jumat , 22 November 2024
Editor's PickHeadlineKilas PendidikanTerpopuler

Dewi Jadi Lulusan Tercepat dan Cumlaude di UNY, Tanpa KKN dan Skripsi

dewi meiliyan ningrum bersama kedua orang tuanya foto humas n4h1 1

Madingmu.com – Beberapa tahap yang dilalui mahasiswa untuk lulus dari perguruan tinggi adalah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan menulis skripsi sebagai tugas akhir. Berbeda dengan Dewi Meiliyan Ningrum yang lulus kuliah tanpa KKN maupun skripsi. Kok bisa sih?

Dewi merupakan lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang baru saja wisuda pada Sabtu (24/2/2024). Ia menjadi lulusan tercepat jenjang S1 dalam waktu 3 tahun 3 bulan.

Uniknya, ia menjadi lulusan kuliah tercepat tanpa melalui tahap KKN dan menulis skripsi dengan indeks prestasi kumulatif 3,85.

Ikut Pimnas dan Lomba LIDM

Dewi bisa lulus tanpa KKN berkat prestasinya saat mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di UMM (Universitas Muhammadiyah Malang). Ia dan tim menjadi satu-satunya delegasi dari UNY sebagai finalis, meski masih belum berhasil membawa pulang medali.

Capaian tersebut kemudian diakui oleh UNY yang mengekuivalensikan dengan KKN. Hal ini yang membuat Dewi dan teman timnya tidak perlu mengikuti KKN.

Sementara untuk kelulusan tanpa skripsi, ia berhasil meraih medali emas di ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Divisi Microteaching Digital. Lomba ini dilakukan bersama rekan-rekan tim dari jurusan Pendidikan Luar Biasa FIPP.

Kemenangan ini diajukan menjadi ekuivalensi tugas akhir skripsi dan akhirnya bisa lulus dengan waktu studi 3 tahun 3 bulan berpredikat Cumlaude tanpa harus mengerjakan skripsi.

Suka Belajar-Mengajar Hingga Lanjut Studi ke UNY

Jika menilik ke belakang, apa yang dicapai Dewi bukanlah proses yang instan. Alumni SMKN 2 Depok Sleman tersebut telah menyukai bidang pendidikan terutama belajar di bidang kimia dan mengajar anak-anak.

“Saat tahun keempat di SMK, saya mengikuti magang di Badan Tenaga Nuklir Nasional dan mendapati fakta bahwa pekerjaan di bidang kimia bukanlah tanpa risiko,” ucapnya dilansir dari detikEdu, Sabtu (24/2/2024).

BACA JUGA  Berminat Bekerja di BMKG? Pilihlah Kuliah Jurusan Ini

Saat magang tersebut, ia menyadari bahwa industri ternyata memiliki risiko, mulai dari risiko paparan bahan radioaktif dan korosif, kecelakaan kerja, serta percikan saat reaksi larutan.

Hal tersebut yang kemudian membuat Dewi berpikir jangka panjang mengenai kelanjutan studinya.

Selain pengalaman tersebut, gadis kelahiran Sleman, 7 Mei 2001 itu juga mengisi kegiatan di rumah dengan mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Quran). Hal ini lebih ia sukai dan kemudian menjadi kegelisahan yang menuntunnya untuk memandang studi tertentu setelah lulus SMK.

“Kegiatan mengajar ini ternyata lebih saya sukai daripada berlama-lama di laboratorium kimia. Melihat anak-anak memahami ilmu yang saya sampaikan ternyata jauh lebih membahagiakan daripada bereksperimen di laboratorium,” ujar lulusan jurusan Kimia Industri tersebut.

Kesukaannya mengajar membuat ia mulai menelusuri jurusan-jurusan yang ada di kampus pendidikan UNY. Hal ini karena memang UNY dikenal sebagai universitasnya guru-guru, dan tertuju pada prodi pendidikan luar biasa.

Akhirnya Dewi menetapkan hati untuk kuliah pada prodi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY.

Ikut Organisasi hingga ke Bidang Penelitian

Saat kuliah di UNY, Dewi mendapatkan beasiswa KIP Kuliah sehingga biaya pendidikannya telah ditanggung. “Selama berkuliah saya bertekad untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya yaitu bidang penelitian,” ucapnya.

Selama kuliah, ia mengikuti organisasi UKM Penelitian di tingkat Universitas dan organisasi lain seperti KMIP dan BEM FIP. Pengalaman Dewi dalam mengikuti kompetisi dimulai dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) tahun 2021.

Pada awal-awal ikut kompetisi, ia belum berhasil lolos di tahap awal. Namun, ia tidak berputus asa dan mencoba kembali di perlombaan yang memiliki tingkat kesulitan di bawahnya seperti penulisan esai dan karya tulis ilmiah yang dilaksanakan di universitas-universitas.

BACA JUGA  Bikin Bakwan yang Krispi Ternyata Bukan Pakai Tepung Terigu Saja, Tambahkan 2 Bahan ini

Sampai akhirnya, kegigihan Dewi akhirnya perlahan membuahkan hasil dengan capaian-capaian di berbagai perlombaan hingga lulus tanpa KKN dan skripsi.

Tidak hanya berhenti di situ, ia merupakan aktivis di organisasi Rumah Disabilitas dan Wonosobo Islamic Expedition. Ia juga menjadi pemegang hak cipta sejumlah buku di antaranya Media Braille Bricks, Modul Ajar My Journey, Video Pembelajaran My Journey dan Aplikasi Qirat (Al-Quran Isyarat).

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.