Sabtu , 28 Juni 2025
Editor's PickHeadlineSejarahTerpopuler

Sejarah 1 Muharram dan Keutamaanya

Muharram
Bersama Dakwah

Madingmu.com – Dalam agama Islam, bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang istimewa karena memiliki makna dan sejarah didalamnya. Salah satu bukti bahwa Muharram merupakan bulan istimewa adalah karena awal tahun hijriah dan 1 Muharram adalah hari penting.

Dalam sejarahnya, bulan Muharram merupakan salah satu diantara bulan-bulan yag mulia yang termasuk al-asyhur al-hurum atau bulan yang diharamkan untuk berperang.

Bahkan Rasulullah SAW memandang bulan Muharram sebagai bulan yang utama setelah bulan Ramadhan. Karena kemuliaan tersebut maka umat Islam di sunnahkan untuk berpuasa pada hari Asyura, atau menurut pendapat para ulama pada tanggal 10 Muharram.

Kemudian, bulan Muharram juga memiliki keistimewaan karena menjadi awal tahun dalam kalender hijriah. Oleh karena itu, umat Islam harus mengetahui sejarah tahun baru Hijriah, yaitu sejarah penanggalan atau penetapan kalender Islam yang diawali dengan 1 Muharram.

Baca Juga: Banyak Disesali, Ini Dia 10 Jurusan Kuliah dengan Gaji Rendah

Sejarah 1 Muharram dan Penanggalan Hijriyah

8 fakta unik tahun hijriah 2

1 Muharram adalah tanda peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Kata Muharram memiliki arti “dilarang”. Hal ini dimaksudkan sebelum ajaran Islam dating, bulan Muharram telah dikenal sebagai bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.

Dalam kitab Fathul-Baari, Ibnu Hajar menjelaskan mengenai asal muasal lahirnya penanggalan Hijriyah.

Awal Sejarah Kalender Islam yaitu ketika Gubernur Abu Musa Al-Asyari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar Bin Khattab pada tahun 17 Hijriyah yang mengungkapkan kebingungannya mengenai surat yang tidak memiliki tahun.

Pada masa itu umat Islam masih menggunakan peradaban Arab pra-Islam dalam menggunakan penanggalan yaitu menuliskan sebatas bulan dan tanggal tanpa adanya tahun didalamnya. Hal ini menjadi menyulitkan Gubernur ketika melakukan pengarsipan dokumen. Dengan adanya keresahan tersebut maka muncul lah gagasan awal untuk menempatkan kalender Islam.

BACA JUGA  Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara

Menindaklanjuti surat dari Abu Musa al-Asy’ari, Khalifah Umar mengundang Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf Ra, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa’ad bin Waqqas, serta Thalhah bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas untuk menyusun kalender Islam.

Dari hasil penyusunan tersebut maka pada usulan pertama, kalender Islam dimulai di tahun Gajah dimana waktu kelahiran Nabi, kemudian ada pula usulan tahun wafatnya Nabi dan tahun pengangkatan Rasul, hingga adanya alternative lain bahwa tahun hijriyah saat Rasulullah ke Madinah.

Kemudian usulan ke empat di sampaikan oleh Ali bin Abi Thalib yang akhirnya di sepakati oleh semua pihak dan menjadi awal tahun Islam, yaitu yang ditandai dengan peristiwa hijrah rasulullah dari Mekkah ke Madinah. Pendapat tersebut dianggap sebagai peristiwa besar bagi unat Islam yang mana hijrah merupakan simbol dari perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Saat keputusan awal tahun sudah disepakati maka pembahasan selanjutnya ialah bulan pertama yang mengawali tahun baru Islam. Kemudian muncul usulan mengenai bulan Rabi’al-Awwal sebagai awal bulan untuk memulai tahun. Hal ini dikarenakan Rasulullah hijrah pada bulan tersebut.

Namun usulan ini ternyata ditolak. Khalifah Umar justru memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam susunan tahun Hijriyah. Pendapat ini didukung pula oleh Utsman bin Affan. Alesannya karena bulan Muharram merupakan awal dimulainya hijrah, meskipun hijrah dilakukan di bulan Rabi’ al-Awwal.

Khalifa Umar mengatakan, wacana hijrah dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi, yang dilaksanakan pada penghujung bulan Dzulhijjah. Adapun bulan yang muncul setelah Dzulhijjah yaitu bulan Muharram.

Oleh karena itu Muharram dipilih dan disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriyah.

BACA JUGA  Beredar Pasca Kemerdekaan, Begini Sejarah Uang Pertama di Indonesia!

Keutamaan Bulan Muharram

Sejarah dan Keutamaan Bulan Muharram 4

  1. Muharram sebagai Salah Satu Bulan Mulia

Muharram adalah bulan yang dimuliakan, bahkan sebelum datangnya Islam. Sebab, pada bulan ini terdapat larangan untuk melakukan perbuatan zalim baik untuk diri sendiri maupun orang lain, seperti peperangan.

Dilarangnya tumpah darah pada bulan ini merupakan hukum adat masyarakat Arab Jahiliyah yang tak tertulis serta berlaku sejak lama.

Penjelasan mengenai Muharram sebagai bulan mulia tersirat dalam firman Allah surah at-Taubah: 36.

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ…

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram…..”

Adapun empat bulan haram (mulia) sebagaimana yang dijelaskan oleh at-Thabari dalam tafsirnya yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

  1. Anjuran Puasa Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram

Salah satu keutamaan bulan Muharram adalah adanya anjuran untuk puasa Tasu’a dan Asyura. Sebagaimana yang dikutip dalam hadis riwayat Imam Muslim:

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.” (HR. Muslim)

Adapun anjuran berpuasa dua hari dalam bulan Muharram berdasarkan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas ra.

“Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan menyuruh para Sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah SAW, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Maka Rasulullah SAW bersabda: ‘Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Baca Juga: Amerika Serikat Serang Iran, Hantam 3 Situs Nuklir

Bulan Dalam Kalender Hijriah

BACA JUGA  Info Lowongan Kerja Wings Group (Wilayah Jateng, Jatim, NTT, Kalimantan, Sulawesi)

Kalender Hijriah

Berikut nama-nama bulan dalam kalender hijriah:

  1. Muharram
  2. Safar
  3. Rabiul Awal
  4. Rabiul Akhir
  5. Jumadil Awal
  6. Jumadil Akhir
  7. Rajab
  8. Syakban
  9. Ramadan
  10. Syawal
  11. Zulkaidah
  12. Zulhijah

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori Konten

Kilas Pendidikan241
Literasi Keuangan75
Ruang Siswa191
Beasiswa356
School lifehack163
Hiburan268
Editor's Pick2224
Terpopuler2170
Opini10
Serba Serbi904




madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.