Madingmu.com – Hepatitis adalah kondisi peradangan hati yang diakibatkan oleh virus menular maupun agen tidak menular lain yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Ada beberapa jenis hepatitis, mulai dari yang dapat sembuh tanpa masalah serius, hingga hepatitis kronis yang menyebabkan masalah kesehatan.
Secara umum, hepatitis diklasifikasikan menjadi akut dan kronis berdasarkan durasi peradangan dan kerusakan pada parenkim hati.
Lantas, apa sih yang membedakan hepatitis akut dan hepatitis kronis?
Hepatitis akut
Hepatitis akut adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan akut pada parenkim hati atau cedera pada hepatosit yang mengakibatkan peningkatan indeks fungsi hati.
Hepatitis akut sering sekali tidak memiliki gejala yang spesifik, sehingga kamu mungkin tidak menyadari bahwa kamu sedang mengalaminya sampai ia berkembang.
Dilansir dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), gejala hepatitis akut antara lain, nyeri otot dan sendi, suhu badan tinggi, merasa sangat lelah sepanjang waktu, urine berwarna gelap, hingga menguningnya mata dan kulit (penyakit kuning).
Kamu harus temui dokter umum jika kamu mengalami beberapa atau salah satu gejala di atas yang terus berlanjut atau mengganggu, untuk memastikan apakah hal itu disebabkan oleh hepatitis atau tidak.
Baca Juga : 7 Buah Langka yang Ada di Indonesia!
Penyebab infeksi hepatitis akut yang paling umum adalah infeksi sekunder akibat virus (virus hepatitis akut). Namun hepatitis akut juga dapat disebabkan oleh berbagai penyebab non-infeksi, seperti obat-obatan (hepatitis akibat obat) hingga alkohol (hepatitis alkoholik).
Hepatitis kronis
Sama seperti hepatitis akut, hepatitis kronis juga adalah peradangan hati. Namun jenis ini memiliki durasi peradangan yang lebih lama atau dikenal sebagai hepatitis jangka panjang.
Menurut WHO, secara khusus, tipe B dan C menjadi tipe hepatitis yang menyebabkan penyakit kronis pada ratusan juta orang dan kondisi hepatitis B dan C kronis merupakan penyebab paling umum dari sirosis hati, kanker hati, dan kematian terkait virus hepatitis.
Kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi oleh hepatitis B mampu pulih dalam beberapa bulan. Namun anak-anak juga dapat mengembangkan infeksi jangka panjang (hepatitis B kronis).
Hepatitis C sering kali tidak menimbulkan gejala yang terlihat, atau hanya gejala mirip flu, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi dan beberapa orang dapat melawan infeksi, namun virus ini juga dapat tetap berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun (hepatitis C kronis).
Hepatitis jangka panjang (kronis) mungkin tidak memiliki gejala yang jelas, sampai hati berhenti bekerja dengan baik (gagal hati) dan hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan darah.
Jika tidak segera ditangani, pada tahap selanjutnya dapat menyebabkan penyakit kuning, pembengkakan di kaki, kebingungan, dan darah pada tinja atau ketika muntah.
Perbedaan Hepatitis Akut dan Hepatitis Kronis
Perbedaan utama hepatitis akut atau kronis didasarkan pada durasi peradangan dan kerusakan pada parenkim hati.
Dilansir dari laman National Library of Medicine NIH, jika masa peradangan atau cedera hepatoseluler berlangsung kurang dari enam bulan, ditandai dengan normalisasi tes fungsi hati, maka disebut hepatitis akut.
Sementara, jika peradangan atau cedera hepatoseluler tersebut berlanjut lebih dari enam bulan, maka kondisi ini disebut hepatitis kronis.
Sekarang tau kan perbedaan hepatitis aku dan hepatitis kronis, semoga informasi ini bermanfaat!
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment