Madingmu.com – Suatu negara pastinya pernah mengalami revolusi setidaknya satu kali sepanjang masa. Sebenarnya, apa itu revolusi dan bagaimana revolusi yang terjadi di Indonesia?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengertian revolusi adalah perubahan ketatanegaraan yang dilakukan dengan kekerasan; perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang; peredaran bumi dan planet-planet lain dalam mengelilingi matahari.
Sementara itu, menurut National Geographic, revolusi adalah instrumen perubahan dan sering kali menjadi upaya untuk memajukan kesetaraan dan memerangi penindasan.
Revolusi di berbagai bidang memiliki arti yang berbeda-beda. Di bidang ilmu sosial dan politik, revolusi berarti perubahan besar, tiba-tiba, dan biasanya disertai kekerasan dalam pemerintahan dan asosiasi, serta struktur terkait.
Sedangkan di bidang industri, arti revolusi secara analogi merujuk pada perubahan radikal dan mendalam dalam hubungan ekonomi dan kondisi teknologi.
Baca Juga: Jadi Sorotan dan Akhirnya Dibatalkan Oleh DPR, Inilah Isi Revisi UU Pilkada 2024
Bagaimana Sejarah Revolusi Terjadi?
Awalnya, gagasan revolusi disampaikan oleh Aristoteles yaitu tentang perubahan siklus dalam bentuk pemerintahan. Revolusi menjadi tantangan terhadap tatanan politik yang mapan dan pembentukan tatanan baru yang pada akhirnya sangat berbeda dari sebelumnya.
Dalam sejarah Eropa, misalnya Revolusi Glorious (Inggris), Prancis, dan Rusia, revolusi tidak hanya mengubah sistem pemerintahan, tetapi juga ekonomi, struktur sosial, dan nilai-nilai budaya masyarakat tersebut.
Dilansir dari laman Britannica, konsep revolusi dari Yunani kuno hingga abad pertengahan Eropa secara historis dipandang sebagai kekuatan yang merusak. Orang Yunani kuno menganggap revolusi sebagai suatu kemungkinan hanya setelah prinsip-prinsip moral dan agama dasar dalam masyarakat mengalami kemerosotan.
Selama abad pertengahan, pemeliharaan kepercayaan dan bentuk pemerintahan menjadi prioritas yang harus diperhatikan. Masyarakat berusaha menemukan cara memerangi revolusi dan menghambat perubahan dalam masyarakat.
Pemikiran Revolusioner untuk Mewujudkan Potensi Masyarakat
Konsep revolusi berubah setelah muncul sekuler (berhubungan dengan hal-hal duniawi) humanisme pada masa Renaisans.
Beberapa penulis menyadari pentingnya revolusi, diantaranya adalah Niccolò Machiavelli penulis Italia abad ke-16, John Milton penulis Inggris abad ke-17, dan Immanuel Kant filsuf Jerman abad ke-18.
Machiavelli menyadari bahwa perlu perubahan dalam struktur pemerintahan di saat-saat tertentu.
Milton pun percaya bahwa kemampuan revolusi dapat membantu masyarakat membela diri terhadap tiran yang kejam dan menciptakan tatanan baru yang mencerminkan kebutuhan rakyat.
Dan Kant meyakini bahwa revolusi merupakan kekuatan manusia untuk maju dan mewujudkan landasan etika yang lebih tinggi bagi masyarakat.
Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut 6 Demonstrasi Terbesar Sepanjang Sejarah
Kapan Revolusi Terjadi Pertama Kali di Indonesia?
Sejarah revolusi pertama kali di Indonesia adalah revolusi kemerdekaan atau revolusi fisik yang berlangsung pada tahun 1945 sampai 1949. Pada masa itu terdapat peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Revolusi kemerdekaan ini memiliki peran penting dan menjadi syarat mutlak (Conditio Sine qua non) untuk memahami fenomena historis pada periode selanjutnya.
Revolusi kemerdekaan bermula ketika Jepang berjanji memberikan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia yang tak dapat dipercaya oleh pihak pemuda.
Dilansir dari buku Sejarah Revolusi Kemerdekaan (1945-1949) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 3 Juni 1945, para pemuda revolusioner berkumpul di Gambir Selatan No 6 (Pusat dari Hokokai) di bawah pimpinan BM Diah.
Pertemuan itu mengeluarkan pernyataan berikut, “Kami pemuda Indonesia, menghendaki Indonesia merdeka, sekarang juga atas kesanggupan dan kekuatan sendiri. Barang siapa menghalangi perjuangan kami adalah penghalang dan/pengkhianat.”
Di awal revolusi kemerdekaan itu, Komite Nasional Indonesia (KNI) berfungsi sebagai badan perjuangan. KNI berdiri pada 23 Agustus 1945 dan disiarkan atau diumumkan oleh Presiden Soekarno.
Pada masa awal revolusi kemerdekaan, sejumlah tantangan harus dilalui, salah satunya pendudukan Jepang yang masih memegang jalannya roda pemerintahan, tepatnya di tangan Jawa Gunseikanbu dan alat kekuasaan di tangan Kempetai dan pasukan Jepang.
Namun, akhirnya bangsa Indonesia dapat bertindak tegas dan keras untuk melucuti senjata Polisi Istimewa dan memperjuangkan kemerdekaan negara.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment