Madingmu.com – Dalam bidang fotografi, segitiga exposure atau dikenal dengan exposure triangle sudah tidak asing lagi karena menjadi teknik paling dasar dalam menggunakan kamera. Jika kita sudah mengerti cara penggunaan dan mengolah segitiga eksposur ini maka penggunaan kamera akan lebih mudah dan hasilnya pun akan memuaskan.
Apa Itu Segitiga Exposure?
Exposure adalah cara kamera menangkap cahaya yang ditentukan oleh kecepatan waktu menangkap cahaya, sensitivitas sensor kamera dan juga tingkat cahaya yang masuk.
Segitiga eksposure (exposure triangle) adalah tiga elemen atau pengaturan yang bekerjasama membentuk sebuah eksposur. Untuk mengetahui alasan mengapa ada foto yang terang dan ada yang gelap, atau ada yang foto berbayang (blur) dan ada yang tajam, maka semua akan terjawab jika kamu memahami apa itu segitiga eksposur dan bagaimana cara kerjanya. Tiga pengaturan tersebut adalah shutter speed, aperture atau diafragma dan ISO.
Baca Juga : 12 Jurusan Kuliah Yang Sulit Tergantikan Oleh AI (Artificial Intelligence)
Berikut penjelasan mengenai tiga poin diatas
1. Aperture atau Diafragma
Aperture atau diafragma adalah lebar sempitnya bukaan pada lensa. Untuk mengetahui seperti apa bentuk bukaan lensa tersebut silahkan lihat gambar di bawah ini:
Semakin kecil angka aperture, maka akan semakin terang gambar yang dihasilkan. Sebaliknya, jika semakin besar angka aperture, maka akan semakin gelap gambar yang dihasilkan.
2. ISO
ISO adalah pengaturan untuk menentukan tinggi rendahnya pencahayaan pada hasil foto.
Semakin kecil angka ISO,maka akan semakin gelap gambar yang di hasilkan. Semakin besar angka ISO, maka akan semakin terang cahaya yang di hasilkan.
Jika menggunakan iso dengan angka tinggi, foto yang di hasilkan akan terang namun, akan terdapat noise atau butiran hitam pada foto yang tentunya mengurangi kualitas foto itu sendiri.
3. Shutter Speed
Saat kamu menekan tombol shutter untuk memotret, maka shutter (rana) akan terbuka lalu tertutup kembali dengan rentang waktu tertentu. Nah! Lamanya waktu shutter atau rana itu terbuka lalu tertutup kembali itulah yang dimaksud dengan shutter speed.
Ketiga pengaturan di atas dikenal sebagai segitiga eksposur (exposure triangle). Ketiganya saling berkaitan dan hasil kolaborasi dari ketiga elemen tersebut itulah yang menciptakan sebuah exposure atau pencahayaan.
Baca Juga : Cara Mudah Screenshot di Laptop Windows dan MAC OS
Lalu bagaimana ketiga pengaturan tersebut bekerja dan membentuk sebuah exposure?
Pada saat shutter itu terbuka, sensor akan merekam adegan (pengambilan gambar) dan di saat yang bersamaan pula cahaya yang menentukan terang dan gelapnya hasil foto kamu juga ikut masuk melalui melaui lensa menuju sensor.
Jadi, semakin lama waktu shutter itu terbuka (rana lambat) maka semakin besar peluang cahaya masuk, dan hasilnya foto Anda akan semakin terang. Seperti itulah cara kerja shutter speed.
Kemudian untuk cara kerja aperture yaitu semakin lebar bukaan pada lensa maka semakin banyak pula cahaya yang masuk, dan hasilnya foto kamu juga akan terang.
Oleh sebab itu shutter speed dan aperture harus seimbang dan bekerjasama sesuai kondisi cahaya di tempat kamu memotret.
Kamu tidak akan selalu memotret dalam keadaan terang. Akan ada saat dimana kamu memotret pada situasi yang minim cahaya, seperti dalam ruangan atau di malamhari. Pada kondisi seperti itu kamu membutuhkan pengaturan dukungan dari ISO untukmemaksimalkan kualitas cahaya pada foto.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment