Madingmu.com – Tak terasa sebentar lagi hari raya Idulfitri 2024 akan segera tiba. Idulfitri atau yang dikenal juga sebagai Lebaran atau hari Kemenangan ini merupakan momen penting yang paling dinantikan oleh umat Islam dan dirayakan setiap setahun sekali pada 1 Syawal tahun Hijriah.
Perayaan ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur umat Islam kepada Allah SWT karena telah memberikan banyak kebaikan dan rahmat-Nya. Sehingga pada hari raya tersebut umat Islam saling bergembira karena telah berhasil menuju kemenangan, yakni telah berhasil menjalani ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh.
Sunah Nabi di Hari Raya Idulfitri Yang Bisa Diamalkan
Kegembiraan tersebut juga tak luput dari janji Allah SWT yang mana akan mengampuni setiap dosa hamba-hamba-Nya apabila melaksanakan ibadah salat Idulfitri, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud. Dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ ابنِ مَسْعُوْد عَنِ النَّبِي ﷺ أَنَّهُ قَالَ اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِيْ كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ وَعِبَادِيْ اللَّذِيْنَ صَامُوْا شَهْرَهُمْ وَخَرَجُوْا اِلَى عِيْدِهِمْ يَطْلُبُوْنَ أُجُوْرَهُمْ أَشْهِدُوْا أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ. فَيُنَادِي مُنَادٍ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْا اِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ. فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِيْ صُمْتُمْ لِيْ وَأَفْطَرْتُمْ لِيْ فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ.
Artinya: “Ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idulfitri, maka Allah SWT berfirman: “Wahai Malaikat-Ku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hamba-Ku yang telah melaksanakan puasa Ramadan dan keluar rumah untuk melakukan salat Idulfitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya Aku telah memaafkan mereka. Kemudian ada yang berseru, “Wahai umat Muhammad SAW, kembalilah ke rumah-rumah kalian, Aku telah menggantikan keburukan kalian dengan kebaikan,” maka Allah SWT berfirman: “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku, maka tegaklah kalian dengan mendapatkan ampunan-Ku terhadap kalian.
Pada hari raya Idulfitri terdapat beberapa sunah Nabi yang juga dianjurkan untuk diamalkan. Simak informasinya berikut ini:
- Memperbanyak Takbir di Malam dan Hari Raya Idulfitri
Sejak malam sebelum hari raya Idulfitri atau sejak terbenamnya matahari 1 Syawal hingga sebelum pelaksanaan salat Idulfitri, umat Islam disunahkan untuk memperbanyak takbir, tahmid, dan tasbih. Dilansir dari detikcom, anjuran memperbanyak takbir ini berdasarkan firman Allah SWT yang tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 185, sebagai berikut.
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Adapun bacaan takbir yang diucapkan, sebagaimana diriwayatkan oleh Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, hal. 54 adalah sebagai berikut.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
- Mandi Sebelum Melaksanakan Salat Idulfitri
Sunah yang pertama kali dilakukan di pagi hari Idulfitri sebelum melaksanakan salat Idulfitri adalah bangun lebih awal dan mandi. Hal ini karena kebersihan diri merupakan simbol kesucian dan kesiapan spiritual untuk menyambut hari yang penuh berkah ini.
Adapun waktu untuk mandinya bisa dimulai dari tengah malam sebelum melaksanakan salat Idulfitri sampai akhir siang di hari raya. Kendati demikian, menurut hadis riwayat dari Ibnu Umar r.a., waktu utama untuk mandi di hari raya adalah setelah terbit fajar.
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى
Artinya: “Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idulfitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.
- Berhias dan Mengenakan Pakaian Terbaik
Berhias dan mengenakan pakaian terbaik juga termasuk ke dalam sunah Nabi di hari raya Idulfitri yang bisa diamalkan. Hal ini karena Idulfitri merupakan hari Kemenangan yang penuh dengan kebahagiaan.
Adapun yang dimaksud dengan berhias di sini adalah membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik, hingga pakaian terbaik. Selain itu, akan lebih afdal jika memakai pakaian putih. Tetapi, jika kamu tidak memiliki pakaian putih, bisa dengan mengenakan pakaian terbaikmu yang lebih bagus atau bisa juga dengan mengenakan pakaian baru.
Berdasarkan sunah ini maka dapat dipahami bahwa ketika Lebaran hampir tiba ada yang dinamakan sebagai tradisi membeli baju baru. Sementara itu, kesunahan berhias ini berlaku bagi siapa pun, termasuk bagi orang yang tidak bisa turut hadir di pelaksanaan salat Idulfitri.
Meskipun berhias merupakan sunah Nabi di hari raya, akan tetapi bagi perempuan dianjurkan untuk berhias dengan tetap memperhatikan batas-batas syariat dalam Islam, seperti tidak membuka aurat, tidak mempertontonkan penampilan yang memikat lawan jenis lain yang bukan mahramnya, dan sebagainya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Zakariyya al-Anshari, Asna al-Mathalib.
- Makan Sebelum Melaksanakan Salat Idulfitri
Sebelum melaksanakan salat Idulfitri, Nabi Muhammad SAW biasanya mengonsumsi beberapa kurma, sebagaimana yang tertuang dalam hadis riwayat Bukhari & Ahmad, dari Anas bin Malik, sebagai berikut.
كَانَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفَطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ
Artinya: “Rasulullah SAW tidak berangkat salat pada hari raya Idulfitri, sehingga beliau memakan beberapa buah kurma.”
Sunah ini bisa diamalkan dengan mengonsumsi kurma dalam hitungan ganjil, seperti satu butir, tiga butir, dan seterusnya sebagai bentuk persiapan dalam menjalankan ibadah salat Idulfitri.
Sementara itu, meskipun anjuran makan sebelum melaksanakan salat Idulfitri ini hukumnya sunah, akan tetapi jika ditinggalkan bisa menjadi makruh, menurut al-Imam al-Nawawi dari kitab al-Umm (Syekh Khathib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 1, hal. 592), sebagaimana yang dilansir dari detikcom.
- Melaksanakan Salat Idulfitri
Sunah di hari raya selanjutnya adalah melaksanakan salat Idulfitri. Dilansir dari situs NU, hukum salat Idulfitri adalah sunah muakadah atau yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sangat dianjurkan.
Adapun untuk rakaatnya ialah berjumlah dua rakaat. Untuk rakaat pertama, disunahkan melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Sedangkan, pada rakaat kedua disunahkan untuk bertakbir sebanyak lima kali. Sementara itu, waktu pelaksanaan salat Idulfitri menurut mayoritas ulama adalah dimulai dari matahari setinggi tombak sampai waktu zawal (matahari bergeser ke barat).
- Saling Mengucapkan Selamat
Idulfitri menjadi momentum istimewa untuk berdoa kepada Allah SWT dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, kerabat, bahkan tetangga. Oleh karena itu, dalam momentum ini, disunahkan untuk saling berkunjung dan mengunjungi, hingga mengucapkan selamat kepada sesama.
Adapun ucapan selamat berbentuk doa yang sering diucapakan pada hari raya Idulfitri adalah “taqabbalallahu minna wa minkum”, yang artinya semoga Allah SWT menerima amalan kami dan kalian. Selain ucapan tersebut, ada beberapa ucapan hari raya lainnya yang bisa kamu ucapkan pada saat Idulfitri. Berikut beberapa di antaranya:
- Selamat hari raya Idulfitri.
- Minal aidin wa al-faizin.
- Mohon maaf lahir dan batin, dan sebagainya.
- Melalui Jalan yang Berbeda Saat Pulang dan Pergi Ketika Melaksanakan Salat Idulfitri
Membedakan antara jalan pulang dan pergi saat melaksanakan salat Idulfitri juga termasuk ke dalam sunah Nabi yang bisa diamalkan. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW pernah melakukannya.
Ketika Nabi Muhammad SAW hendak pergi untuk melaksanakan salat Id, beliau melalui suatu jalan yang berbeda dengan jalan kembali untuk pulang. Sehingga beliau bisa melihat lebih banyak kaum Muslim pada kedua jalan tersebut.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Jabir r.a. dalam hadis riwayat Bukhari, sebagai berikut.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Artinya: “Dari Jabir r.a., ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW menempuh jalan yang berbeda ketika pulang dan pergi pada hari Id.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment