I wake up in the morning; I take a bath. Don’t forget to brush my teeth. After I take a bath, I have my mother to make my bed…
madingmu.com – Dengan lantang, puluhan siswa berseragam SMP melafalkan kalimat demi kalimat dalam bahasa Inggris sambil memeragakan apa yang diucapkan. Kalimat-kalimatnya sederhana, namun lengkap dan bermakna.
Setiap hari, para siswa ini belajar lima puluh hingga seratus kalimat. Jika dilakukan dengan tekun, dalam satu bulan, tiga ribu kalimat telah dikuasai.
Kemampuan ini ditunjukkan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Muhammad Ali saat peresmian Kampung Bahari Nusantara (KBN) di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Senin (15/5/2023) lalu. Para siswa dan mentor yang memanfaatkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Amsterdam sangat antusias untuk menunjukkan kemampuan bahasa Inggris mereka.
Salah satu siswa, Nasyla, mengatakan bahwa ia baru saja belajar bahasa Inggris dengan metode ini dan berharap upayanya dapat diterapkan di Pulau Untung Jawa. “Supaya anak-anak bisa berbahasa Inggris,” ujarnya.
Kolonel Filda Malari, yang mengembangkan Indonesia Brain Camp System, sebuah metode pembelajaran bahasa Inggris, mengatakan bahwa metode ini mengharapkan respon yang cepat dari para siswa yang belajar bahasa Inggris. Untuk itu, pendekatan otak kanan dan kiri digunakan sehingga pembelajaran memanfaatkan visual, auditori, dan kinestetik.
Pendekatan gabungan ini dinilai cukup memadai. Hal ini karena imajinasi dilibatkan, dan belajar terasa lebih nyaman. Namun, untuk menciptakan suasana yang rileks, instruktur harus mencairkan suasana agar pembelajaran menjadi menyenangkan.
Selain itu, hanya dibutuhkan sedikit alat belajar yang dibutuhkan-hanya sebuah banner yang berisi kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia yang akan dipelajari.
Selama ini siswa hanya menghafal kata-kata. Oleh karena itu, pembelajaran menjadi lama dan berisiko membosankan. Setidaknya dengan metode ini diharapkan siswa dapat melakukan percakapan dalam bahasa Inggris dalam waktu yang lebih singkat.
Selain itu, hanya sedikit alat pembelajaran yang dibutuhkan. Hanya spanduk dengan kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia yang harus dipelajari.
Memperluas kemampuan
Cawapres Ma’ruf Amin juga menanyakan apakah metode pembelajaran ini berkelanjutan dan apakah sudah ada jadwal belajar rutin. Filda menjawab bahwa hal tersebut sudah mulai disosialisasikan di KBN. Karena KBN baru saja diresmikan, pemantauan terhadap anak-anak yang berbakat untuk menjadi mentor bagi teman-temannya masih terus dilakukan. Dengan demikian, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris bisa lebih meluas.
Filda yang pernah bertugas di Pangkalan TNI Angkatan Laut Palembang ini mengatakan, pelatihan bahasa Inggris dengan metode seperti ini sudah sering diterapkan di Palembang. Sayangnya, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompimda) kurang tertarik untuk mengembangkannya. Ia berharap agar semakin banyak anak-anak dan masyarakat Indonesia yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris.
Wapres juga menyampaikan harapannya agar upaya ini dapat terus dilanjutkan. Wapres kemudian mengutip perkataan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta, bahwa Indonesia tidak akan berarti karena obor di Jakarta. Namun, Indonesia akan bersinar berkat lilin-lilin di desa.
Sependapat dengan pidato Bung Hatta, Wapres Amin dalam sambutannya pada peresmian KBN yang digagas oleh TNI Angkatan Laut menegaskan bahwa peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa merupakan indikator penentu keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini dimulai dari pendidikan. Kemampuan berbahasa Inggris bisa menjadi salah satunya.
-- adds--> -->
Leave a comment