Madingmu.com – Suhu tinggi dan cuaca panas dapat membuat orang sulit untuk bekerja. Menurut Michele Casey dari Fakultas Kedokteran Universitas Duke di Amerika Serikat, tubuh bekerja lebih keras pada suhu panas, yang membuat kita merasa lebih cepat lelah.
Nancy Molitor, asisten profesor kedokteran klinis dan ilmu perilaku di Northwestern University Feinberg School of Medicine, juga menambahkan bahwa banyak orang mengalami sedikit peningkatan emosi saat suhu meningkat. Kurang tidur, dehidrasi, dan membatasi ruangan sepanjang hari untuk menghindari panas, semuanya dapat berkontribusi pada hal ini.
Sekolah Anak Perempuan di Rajkumari Ratnavati
Menurut CNN Style, pada hari Senin, 14 Agustus 2023, Gurun Thar di India Utara, khususnya wilayah Jaisalmer, dapat mencapai suhu sekitar 49 derajat Celcius selama puncak musim panas. Namun, penduduk setempat tidak mempermasalahkan hal ini. Telah diketahui bahwa arsitektur bangunan di wilayah ini menggunakan batu pasir kuning untuk beradaptasi dengan suhu panas.
Selain itu, Sekolah Anak Perempuan Rajkumari Ratnavati juga mengikuti kebiasaan ini. Diana Kellogg, seorang arsitek dari New York, mendesain sekolah ini. Rajkumari Ratnavati, sebuah inisiatif untuk memberdayakan para wanita melalui pendidikan di wilayah-wilayah termiskin di India, bukanlah sekolah biasa. Sekolah ini dikelola oleh CITTA, sebuah organisasi nirlaba di Amerika Serikat yang membantu para wanita di daerah-daerah yang jauh dan kurang terlayani dalam hal kebutuhan ekonomi dan pendidikan mereka, seperti Jaisalmer, sebuah kota di padang pasir.
Pada November 2021, struktur batu pasir ramah lingkungan di sekolah tersebut secara resmi menyambut para siswa. Saat ini ada sekitar 120 anak perempuan yang terdaftar di institusi tersebut. Bangunan sekolah masih dalam tahap awal pembangunan. Namun, Kellog telah diakui sebagai “Bangunan Terbaik Tahun Ini” versi Architectural Digest India untuk tahun 2020 karena desainnya yang luar biasa.
Baca Juga:7 Pilihan Sekolah di Jawa Tengah untuk Lulusan SMA – Madingmu
Pendinginan Alami
Pendinginan alami sekolah ini adalah salah satu fitur uniknya. Dengan lokasi lingkungan belajar yang ramah sekolah yang berada di tengah Gurun Thar, Kellogg ditugaskan untuk menciptakan. Perubahan iklim yang ekstrem di gurun ini dapat mengakibatkan kekeringan parah selama musim kemarau. Karena Kellogg sering mendesain struktur perumahan kelas atas, ia memanfaatkan keahliannya untuk menangani masalah ini. Kunjungannya ke Jaisalmer pada tahun 2014 memberinya dorongan terakhir.
Karena itu, Kellogg berniat untuk membangun sebuah struktur yang akan menggabungkan elemen arsitektur tradisional Jaisalmer dengan gaya kontemporer untuk merepresentasikan harapan dan ketekunan di tengah gurun.
Teknik ini dapat menurunkan suhu dalam ruangan di sekolah sebesar 20 hingga 30 derajat Fahrenheit dibandingkan dengan suhu di luar. Para siswa merasakan suhu 90-100 derajat Fahrenheit (32-37 derajat Celcius) di dalam sekolah, misalnya, jika suhu di luar ruangan mencapai 120 derajat Fahrenheit (49 derajat Celcius). Batu pasir, yang juga sering digunakan oleh penduduk setempat, digunakan oleh Kellogg untuk membangun bangunan tersebut.
Benteng Jaisalmer, yang dinobatkan sebagai monumen Warisan Dunia UNESCO, dibangun dengan menggunakan batu ini, yang telah teruji dari waktu ke waktu dan diyakini tahan terhadap iklim. Kellogg menggunakan metode yang lazim digunakan di mana dinding interior diplester dengan kapur.
Plester ini membantu menghilangkan kelembapan yang dapat tertahan dan menyebabkan panas karena merupakan bahan pendingin yang berpori secara alami. Sambil memberikan keteduhan dari sinar matahari, efek venturi dapat mendinginkan ruangan. Langit-langit dan jendela yang tinggi pada bangunan ini memungkinkan panas untuk keluar dan tidak terperangkap di dalam. Terakhir, Kellogg menambahkan kanopi panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi dan melindungi murid-murid dari sinar matahari.
Sekolah Perempuan Rajkumari Ratnavati bukanlah bangunan pendidikan biasa. Untuk menangkap angin dan mengalirkan udara dingin, bangunan ini berbentuk melingkar. Selain itu, bentuk ini memiliki makna simbolis terkait feminisme yang sesuai dengan etos kerja proyek ini. Hal ini disebut sebagai “pelukan erat” oleh Kellogg.
Metode dan perlengkapan yang digunakan saling melengkapi satu sama lain. Menurut Kellogg, penempatan berbagai jenis batu pasir dan arah angin dapat menghasilkan. Teknik ini tidak sering digunakan di lingkungan Gurun Thar karena salah satu alasannya adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Kellogg telah mengadaptasi teknik pendinginan alami yang sudah ada sejak lama. Alasannya adalah karena siswa lebih terbiasa dengan teknik ini, mereka akan merasa lebih nyaman saat berada di kelas.
Rasa percaya diri yang lebih besar diperkirakan merupakan hasil dari kenyamanan ini. “Selama tiga sampai empat bulan terakhir, saya telah menyaksikannya sendiri. Para siswi berubah dari pemalu menjadi bersemangat untuk ‘melahap’ informasi apa pun yang diberikan kepada mereka,” ujar Kellogg.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment