Madingmu.com – Ketindihan atau sleep paralysis adalah kondisi sementara Dimana ketika seseorang tidak bisa bergerak atau berbicara dalam keadaan setengah sadar. Situasi ini biasanya diikuti dengan halusinasi melihat dan merasakan suatu hal mistis yang menyeramkan.
Dilansir dari Healthline, sebenarnya fenomena ini merupakan hilangnya fungsi otot sementara Ketika sedang tidur. Menurut American Academy of Sleep Medicine, seseorang dapat mengalami ketindihan pertama kali ketika ia berumur antara 14-17 tahun.
Walau bukan hal yang berbahaya, orang-orang sering merasa gusar saat merasakan adanya kelumpuhan tidur ini. Akan tetapi apakah benar berkaitan dengan hal mistis dan masalah kesehatan lainnya? Dilansir dari berbagai sumber berikut faktanya.
- Sering Terjadi di Seluruh Dunia
Dilansir dari Sleep Education, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 8 persen populasi manusia di seluruh dunia pernah merasakan kondisi ini. Biasanya kondisi ini banyak terjadi pada kalangan pelajar, orang-orang dengan gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi serta seseorang yang memiliki gangguan tidur.
- Adanya Halusinasi
Ada banyak hal yang terjadi saat kamu mengalaminya. Terkadang, kamu akan merasakan ada seseorang atau makhluk halus yang menindihmu atau melihatmu, serasa sedang berada dalam situasi bahaya tetapi nggak bisa bergerak, dan masih banyak lagi.
Halusinasi memang sering sekali dirasakan oleh orang yang mengalami situasi ini dan biasanya terjadi dalam hitungan beberapa detik hingga dua menit. Banyak peneliti yang berpendapat bahwa halusinasi terjadi karena otak tidak mampu bekerja dengan baik saat bertransisi dari tubuh yang awalnya tidur menjadi terjaga atau bangun, sehingga mimpi dan kenyataan melebur menjadi satu.
Halusinasi ini akan berakhir dengan sendirinya atau ketika orang lain menyentuhmu. Kamu akan teringat detail dari mimpimu itu. Tenang, halusinasi ini tidak berbahaya.
- Ada Faktor yang Memicu Ketindihan
Sleep paralysis terjadi karena adanya beberapa faktor atau pemicu. Dilansir dari Healthline, orang dengan gangguan psikologis seperti insomnia, narkolepsi, kecemasan, depresi, bipolar, dan post-traumatic stress disorder (PTSD) rentan mengalami kondisi ini.
Selain itu, kebiasaan atau posisi tidur yang buruk, terganggunya jam tidur karena beberapa hal seperti jet lagged atau bekerja di malam hari dapat memicu kelumpuhan tidur.
- Gangguan Tidur Dapat Memicu Sleep Paralysis
Dilansir dari Sleep Education, gangguan tidur seperti narkolepsi dan sleep apnea dapat memicu adanya kelumpuhan tidur. Narkolepsi adalah kelainan neurologis ketika seseorang mengalami kantuk berlebihan di siang hari dan tidur secara tiba-tiba. Sedangkan, sleep apnea yang mengakibatkan seseorang kesulitan nafas saat tidur.
- Tidak Ada Pengobatan Pasti
Hingga kini, nggak ada pengobatan pasti untuk mengobati ketindihan. Karena fenomena ini dianggap tidak berefek pada tubuh dan pikiran dalam jangka waktu yang lama.
Namun, kamu wajib berkonsultasi ke dokter jika mengalami narkolepsi agar tidak mengalami kelumpuhan tidur yang mengganggu hari-harimu. Dokter akan memberimu resep obat jika gangguan tidur itu adalah penyebabnya.
Walau begitu, tetap ada cara untuk mencegah mengalami sleep paralysis ini. Pastikan kamu memiliki jadwal tidur yang baik, kurangi stres, olahraga teratur, perhatikan efek samping obat jika kamu sedang mengonsumsinya, dan tidur dalam posisi miring.
Dilansir dari Healthline jika kamu didiagnosa memiliki masalah kesehatan mental, contohnya kecemasan atau depresi, jangan lupa untuk meminum antidepresan, obat antidepresan mampu mengurangi mimpi yang terjadi padamu, yang mana kemungkinan untuk mengalaminya akan sedikit.
Apakah kamu pernah mengalaminya sobat madingmu?
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment