Jumat , 27 Desember 2024
Editor's PickHeadlineSerba SerbiTerpopuler

Asal Mula Sistem Kalender 7 Hari Dalam Seminggu

tanggal 9 april 169

Madingmu.com – Senin sampai Minggu merupakan 7 hari yang kita jalani dalam satu minggu. Pernahkah kita bertanya siapa sih yang menetapkan 1 minggu yang terdiri dari 7 hari, mengapa bukan 10 hari atau 11 hari saja?

Pencatatan waktu diketahui berasal dari pergerakan bumi, bulan, dan matahari, untuk menentukan waktu lama dalam setahun, bulan, dan hari.

Orang Babilonia adalah orang yang membuat minggu menjadi 7 hari. Walaupun di peradaban lain ada yang menggunakan 8 dan 10 hari.

Konsep 7 Hari dalam Seminggu Dibuat Orang Babilonia

Dilansir dari Discover Magazine, salah satu peradaban awal yang memainkan peran penting dalam penentuan tujuh hari dalam seminggu adalah orang Babilonia. Mereka, yang tinggal di wilayah Irak modern, telah lama menjadi pengamat dan penafsir langit yang cerdas.

Orang Babilonia mengamati tujuh benda langit penting yaitu Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Dari pengamatan ini, mereka mendapatkan angka 7 untuk perhitungan benda langit tersebut.

Babilonia membagi bulan lunar mereka menjadi tujuh hari dalam seminggu, dengan hari terakhir dalam seminggu memiliki makna keagamaan tertentu.

Mengingat Bulan memiliki siklus 28 hari, yang terlalu lama untuk diingat. Sehingga, mereka membagi bulan menjadi 4 minggu yang sama berisi 7 hari.

Tak hanya orang Babilonia saja, di peradaban lain yaitu orang Mesir menggunakan sistem kalender 10 hari dalam seminggu, sementara orang Romawi menggunakan sistem kalender 8 hari dalam seminggu.

Pada akhirnya, penggunaan 7 hari dalam seminggu disepakati oleh banyak orang dan digunakan hingga sampai saat ini.

Penyebaran Penggunaan 7 Hari dalam Seminggu

Peradaban Babilonia mempunyai pengaruh yang kuat di kawasan Asia Barat, Balkan, dan Afrika Utara termasuk Mesir terutama pada abad ke-7 dan ke-6 Sebelum Masehi.

BACA JUGA  4 Beasiswa Luar Negeri Dapat Benefit dan Belum banyak Peminat Nya

Orang-orang Yahudi, misalnya, mengadopsi konsep tujuh hari dalam seminggu setelah menjadi tawanan Babilonia. Kekaisaran Persia dan Yunani juga mengikuti pola ini.

Berabad kemudian saat kebudayaan Yunani, yang dipelopori oleh Alexander Agung, menyebar ke berbagai wilayah hingga India, konsep tujuh hari dalam seminggu pun ikut merambah.

Para ahli juga mengemukakan bahwa India kemungkinan memperkenalkan konsep ini ke wilayah China pada masa tertentu.

Puncaknya, ketika bangsa Romawi mulai menaklukkan wilayah yang dipengaruhi Alexander Agung. Bangsa ini akhirnya turut menggunakan konsep tujuh hari dalam seminggu.

Kaisar Konstantinus bahkan menetapkan tujuh hari dalam seminggu adalah minggu resmi Romawi pada tahun 321 Masehi, dengan hari Minggu ditetapkan sebagai hari libur umum.

Pada abad ke-20 ada upaya mengubah struktur tersebut seperti usulan penambahan hari dalam seminggu atau penyesuaian lainnya. Namun, hal tersebut tak terwujud karena konsep tujuh hari dalam seminggu telah mengakar di berbagai wilayah.

Follow Juga : Instagram madingmu 

 

 

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.