Minggu , 22 Desember 2024
Editor's PickHeadlineSerba SerbiTerpopuler

ChatGPT Terancam Bangkrut?

chat gpt

Madingmu.com Pencipta chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT, OpenAI, dikabarkan berada di ambang kebangkrutan. Setidaknya itulah yang diklaim oleh sebuah analisis oleh India Magazine, yang baru-baru ini diliput oleh sumber berita Windows Central. OpenAI saat ini berada dalam posisi genting karena beberapa alasan, termasuk kemungkinan kebangkrutan. Misalnya, pengeluaran operasional ChatGPT yang tinggi atau perspektif yang berbeda-beda di dalam bisnis. Diperkirakan OpenAI menghabiskan 700.000 dolar AS (sekitar Rp 10,7 miliar) setiap hari untuk mengoperasikan satu layanan saja, yaitu chatbot AI ChatGPT. Menurut perkiraan ini, harga pembelian unit pemrosesan grafis (GPU) untuk memastikan ChatGPT berfungsi dengan baik belum termasuk. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ChatGPT bergantung pada platform atau mesin kecerdasan buatan (AI) yaitu layanan Azure milik Microsoft, yang didukung oleh puluhan ribu hingga beberapa juta unit pengolah grafis (GPU) Nvidia.

Selain itu, menurut laporan, OpenAI menginvestasikan lebih banyak uang untuk meningkatkan ketahanan dan kecanggihan model Bahasa yang dibuatnya, seperti GPT-3.5 pada ChatGPT. Masalahnya, sejak diluncurkan pada November 2022, ChatGPT konon telah mengalami kerugian sebesar 540 juta dolar AS, atau sekitar Rp 8,26 triliun. Pada kenyataannya, OpenAI menerima pendanaan dari sejumlah sumber, salah satunya dari Microsoft. Melalui investasi senilai 10 miliar dolar AS, kolaborasi kedua perusahaan ini diperluas pada Februari 2023. Namun, karena bisa dihentikan, dana dari investor tersebut tidak bisa diandalkan.

Model bahasa GPT-3.5 (yang digunakan oleh ChatGPT) dan GPT-4 siap dijual melalui OpenAI. Akan tetapi, inisiatif ini belum menghasilkan uang yang cukup untuk mencapai titik impas. Salah satu faktor yang membuat para analis percaya bahwa OpenAI akan bangkrut adalah masalah keuangan ini. Bisnis yang dijalankan oleh CEO Sam Altman ini menargetkan pendapatan tahunan sebesar $200 juta pada tahun 2023 dan $1 miliar pada tahun 2024. Para analis percaya bahwa dengan jumlah kerugian yang terus meningkat, perkiraan pendapatan ini terlalu optimis.

BACA JUGA  Ubur-ubur Tidak Memiliki Otak? Namun Mampu Belajar dari Pengalaman Masa Lalu

Baca Juga: Intip Perbandingan ChatGPT dan Google Bard, Mana yang Lebh Baik?

API OpenAI mungkin akan berakhir dengan buruk

Jumlah pelanggan yang menggunakan layanan ChatGPT saat ini menurun setelah melonjak di awal tahun 2023. Menurut SimilarWeb, jumlah pengguna di ChatGPT menurun dari 1,7 miliar pada Juni 2023 menjadi 1,5 miliar pada Juli 2023. Pengguna chatbot AI ChatGPT di situs web, kecuali yang menggunakan OpenAI API (Application Programming Interface), mengalami penurunan ini. API OpenAI dipandang oleh para analis sebagai potensi bencana bagi OpenAI.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa OpenAI menawarkan sejumlah model bahasa besar (LLM) yang bersifat open source, bebas digunakan, dan diizinkan untuk digunakan kembali melalui API. Hal ini dapat memungkinkan bisnis untuk merancang chatbot AI mereka sendiri yang sangat sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengguna mungkin ragu untuk memilih chatbot AI ChatGPT OpenAI edisi komersial dalam situasi seperti ini. Ini akan menjadi tantangan bagi OpenAI untuk menghasilkan pendapatan yang stabil sebagai hasilnya.

Sudut pandang yang berbeda

Sudut pandang yang berbeda dalam “dapur” OpenAI dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong bisnis ke ambang kebangkrutan. OpenAI secara aktif mencari cara untuk membuat model bahasa GPT-3.5 dan GPT-4 menjadi menguntungkan saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa OpenAI bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebagai sebuah perusahaan.

Namun, Sam Altman percaya bahwa hal ini berbeda. Salah satu pendiri dan CEO OpenAI ini diyakini tidak mengutamakan bisnis. Sam Altman diklaim lebih tertarik untuk mengembangkan teknologi super AI yang dapat mengungguli kecerdasan manusia, yang juga dikenal sebagai kecerdasan super artificial general intelligence (AGI).

Mengingat hal tersebut di atas, analis untuk India Magazine percaya bahwa OpenAI mungkin berada dalam posisi genting jika tidak dapat dengan cepat menghasilkan keuntungan.

BACA JUGA  Pengertian Pemanasan Global: Ciri, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori Konten

Kilas Pendidikan228
Literasi Keuangan67
Ruang Siswa184
Beasiswa333
School lifehack156
Hiburan256
Editor's Pick2026
Terpopuler1975
Opini10
Serba Serbi810




madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.