Pandemi Covid-19 mempercepat transformasi digital di Indonesia. Pergerakan masyarakat di dunia maya mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa sangat masif dan mewujudkan hal tersebut. Ada peningkatan pertumbuhan di sektor komunikasi dan informasi selama 2021.
Semangat masyarakat berselancar di dunia digital harus difasilitasi dengan infrastruktur yang mumpuni. Jika tidak, perkembangan teknologi digital tidak dapat dimaksimalkan dan mewujudkan hasil yang diharapkan.
Jika bicara tentang hal ini, tentu akan sangat dekat kekerabatannya dengan pengguna aktif sosial media di negara kita yang biasa disebut sebagai “Netizen Indonesia”.
Netizen yang merupakan singkatan dari Citizen of Net memiliki arti sebagai seseorang yang aktif dalam dunia maya, serta menjadikan internet sebagai wadah sosial terkait kebebasan mengemukakan pendapat dan berbicara. Berarti Netizen Indonesia adalah sekumpulan orang dari negara Indonesia yang aktif dalam dunia maya, serta memiliki kebebasan mengemukakan pendapat dan berbicara.
Netizen Indonesia disebut paling tidak sopan se-Asia Tenggara berdasarkan laporan dari Digital Civility Index (DCI). Tingkat kesopanan Netizen Indonesia memburuk 8 poin ke angka 76, di mana semakin tinggi angkanya maka tingkat kesopanannya semakin buruk.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab memburuknya tingkat kesopanan Netizen Indonesia:
- Ketidakpastian
- Kesulitan Ekonomi
- Respons Rasa Frustrasi
Untuk memperkuat segala argumen dan fakta di atas, berikut adalah pemaparan dari beberapa contoh kejadian dan korban dari ganasnya jari Netizen Indonesia:
- Akun Instagram All England dan Badminton World Federation (BWF)
Hilangnya akun Instagram All England dan diserangnya kolom komentar akun instagram Badminton World Federation (BWF) disebut karena ulah Netizen Indonesia dengan alasan skuad Merah Putih dipaksa mundur oleh otoritas kesehatan Inggris untuk melakukan isolasi mandiri karena berada dalam satu pesawat dengan orang terinfeksi Covid-19.
- Akun Instagram Microsoft
Pihak Microsoft sampai harus membatasi kolom komentar akun Instagram-nya karena terus-terusan mendapat serangan dari Netizen Indonesia usai merilis riset yang mengusut tentang “Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara.”
- Vanuatu
Netizen Indonesia juga dilaporkan menyerbu akun Instagram milik negara Vanuatu dengan serbuan bernada rasis dan seksis. Tindakan ini terjadi setelah ikut berkomentar dan mendukung masalah Papua yang ingin membebaskan diri dari Indonesia di sidang Majelis Umum PBB.
- Dayana
Akun milik perempuan asal Kazakhstan bernama Dayana juga sempat diserang oleh Netizen Indonesia karena dinilai sebagai sosok ‘kacang lupa kulit’ setelah menyebut bahwa manajemen Fiki Naki tidak profesional dan membatalkan niatnya untuk berkunjung ke Indonesia karena merasa punya banyak teman terkenal di Rusia. Pasalnya, Dayana dinilai populer karena warga Indonesia.
- Omnibus Law
Netizen Indonesia dilaporkan sempat menyerang Instagram milik para artis yang mempromosikan Omnibus Law Cipta Kerja. Banyak netizen menentang RUU Cipta Kerja, dinilai membuka ruang untuk eksploitasi pekerja serta memangkas hak-hak pekerja.
- Han So Hee, Artis Korea Selatan
Netizen Indonesia diketahui juga sempat menyerang akun Instagram milik aktris Korea Selatan, Han So Hee lantaran berperan sebagai perempuan simpanan alias ‘pelakor’ dalam drama The World of the Married.
Meski hanya sebatas peran, Netizen Indonesia tampaknya terbawa emosi hingga ke dunia nyata. Banyak Netizen Indonesia membuat komentar pedas di sejumlah postingan yang ada di akun milik Han So Hee.
Jika dibiarkan terus seperti ini, maka nama baik negara akan tercemar buruk oleh negara lain. Lalu bagaimana Indonesia dapat maju dan bersaing dengan negara maju maupun berkembang? Langkah sederhana yang dapat kita lakukan terutama sebagai pelajar adalah dengan bijaksana dalam menggunakan media sosial.
-- adds--> -->