Sabtu , 27 Juli 2024
Editor's PickHeadlineSerba SerbiTerpopuler

7 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula dan Begini Menurut Ahli

615e9326433c0

Madingmu.com – Menyukai makanan manis bukanlah sebuah “dosa”. Jika kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan manis maka dapat berpotensi menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan. Hal ini karena terlalu banyak gula yang diterima oleh tubuh alih-alih makanan bernutrisi lainnya.

Sehingga terlalu banyak mengonsumsi gula akan memberikan efek yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD, seorang ahli diet terdaftar dan konsultan di wilayah Dallas-Fort Worth dengan penekanan pada kesehatan, kebugaran, dan nutrisi olahraga secara keseluruhan, mengatakan bahwa penting untuk memperhatikan asupan gula yang dikonsumsi sehari-hari dan mencoba untuk membatasinya.

Pasalnya, baik perempuan maupun pria memiliki batas asupan dalam mengonsumsi gula per harinya agar tidak berlebihan dan terhindar dari komplikasi penyakit yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, American Heart Association merekomendasikan agar perempuan membatasi asupan gula tambahan harian mereka tidak lebih dari 100 kalori (sekitar 25 gram atau 6 sendok teh) dan pria tidak lebih dari 150 kalori (sekitar 37,5 gram atau 9 sendok teh).

  1. Mudah Merasa Lapar dan Rasa Ingin Mengonsumsi Gula Meningkat

woman with eating disorder trying eat donuts scaled 1

Mudah merasa lapar dan memiliki keinginan kuat untuk terus-menerus mengonsumsi asupan gula bisa menjadi salah satu tanda bahwa kamu terlalu banyak mengonsumsi gula.

Menurut Courtney D’Angelo, MS, RD, ahli diet terdaftar dan penulis di Go Wellness, gula merupakan asupan tinggi kalori. Sehingga setelah selesai memakannya, tubuh akan merasa kenyang.

Namun, ini hanya berlangsung untuk waktu yang singkat dan setelah itu kamu akan merasa lapar kembali. Hal ini karena proses pembakaran gula pada tubuh sangat cepat dan yang membuat proses tersebut berlangsung cepat adalah karena tubuh kekurangan nutrisi, seperti protein dan serat.

Belum lagi, jumlah gula yang tinggi juga dapat mengganggu hormon leptin, yang mana ini merupakan hormon pengatur rasa lapar. Sehingga menurunnya kadar leptin dalam tubuh bisa menyebabkan rasa lapar meningkat.

Jadi, inilah mengapa ketika tubuh sedang membakar gula, kamu bisa menjadi cepat lapar dan berkeinginan untuk ngemil tanpa berpikir. Akibatnya, tubuh menjadi lebih banyak mengonsumsi gula.

  1. Makanan Manis

5ea542501bb63

Dilansir dari Eat This, Not That!, sebuah penelitian menunjukkan bahwa apabila seseorang mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, seperti meningkatkan risiko peradangan kronis, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, serta dapat berdampak negatif pada mikrobioma usus, yang juga dapat menimbulkan efek proinflamasi.

Oleh karena itu, tubuh biasanya akan mengirimkan sinyal kepada pemiliknya jika mengalami sesuatu yang tidak beres seperti menerima terlalu banyak asupan gula ke dalamnya. Sinyal tersebut bertujuan untuk membantu sang pemilik tubuh agar melakukan perubahan dan membatasi asupan makanan dalam jumlah banyak yang bisa memberikan efek samping negatif.

  1. Mengonsumsi Makanan Manis

072504300 1589428872 makan kue

Amy Goodson juga menambahkan hal ini terjadi karena asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan siklus mengidam dan konsumsi berlebihan karena lonjakan dan penurunan gula darah. Inilah yang dapat dijelaskan oleh Indeks Glikemik.

Jika suatu makanan memiliki nilai glikemik yang tinggi, berarti makanan tersebut dapat diserap dengan cepat oleh tubuh dan akan menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat pula. Sehingga hal ini dapat membuat kamu terus-menerus mengonsumsi makanan.

Sebaliknya, jika suatu makanan memiliki nilai glikemik rendah, berarti makanan tersebut mengandung serat untuk membantu tubuh menyerapnya lebih lambat. Hal ini tentu akan menciptakan respons gula darah yang lebih seimbang. Adapun makanan yang memiliki nilai glikemik rendah, seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.

  1. Kerusakan Pada Gigi

087142600 1561608036 Masalah Kesehatan Gigi yang Sering Dihadapi Pengguna Narkoba By SeDmi Shutterstock

Ada beragam faktor yang menyebabkan gigi menjadi rusak. Salah satunya adalah terlalu banyak mengonsumsi gula. Menurut Amy Goodson, gula merupakan penyebab utama kerusakan pada gigi serta membuat gigi menjadi berlubang. Jika kamu sering mengalami masalah pada gigi maka bisa jadi itu merupakan tanda kamu terlalu banyak mengonsumsi gula.

Pernyataan yang sama juga disampaikan dalam sebuah penelitian dari Frontiers in Oral Health. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih adalah penyebab nomor satu gigi berlubang.

Bahkan World Health Organization (WHO), mengatakan bahwa gula adalah penyebab utama gigi berlubang dan bakteri mulut akan berkembang ketika mereka mengambil gula dan memetabolismenya. Sehingga menghasilkan asam yang melemahkan enamel gigi.

  1. Tekanan Darah Naik

6146ec68e0c8e

Bagi sebagian orang, tekanan darah yang meningkat bisa disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi gula. Hal ini disampaikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Nutrients, yang mana dikatakan bahwa ada hubungan kuat antara peningkatan asupan gula tambahan dengan tingkat tekanan darah yang lebih tinggi pada peserta berusia antara 65-80 tahun.

Lebih lanjut, Trista Best juga mengatakan bahwa gula tambahan dapat meningkatkan asam urat dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menghambat produksi oksida nitrat. Oksida nitrat (NO) diperlukan untuk menjaga darah tetap sehat. Sehingga ketika terjadi penurunan NO dalam tubuh maka tekanan darah akan meningkat.

  1. Memicu Nyeri Kronis

066263800 1580456524 Penyebab Nyeri Kronik dan Cara Mengatasinya shutterstock 732789853

Hampir kebanyakan orang menyukai makanan manis, tak terkecuali dengan orang-orang yang sudah memiliki riwayat penyakit. Meskipun mengonsumsi makanan manis tetap diperbolehkan, namun hal tersebut perlu dibatasi. Sebab, terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis secara terus-menerus bisa memicu nyeri kronis.

Dalam hal ini, contohnya pada pasien osteoartritis. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Medicine, menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi gula pada pasien osteoartritis dapat meningkatkan rasa sakit kronis.

  1. Berat Badan Bertambah

1483247646

Apabila seseorang terlalu banyak mengonsumsi gula maka dapat menyebabkan berat badan bertambah. Courtney D’Angelo, mengatakan bahwa makanan tinggi gula dapat mengganggu metabolisme dan dapat merusak ekosistem mikrobioma usus manusia.

Sebab, pada dasarnya, usus yang sehat dapat membantu mengatur kadar glukosa darah dan insulin. Sehingga ketika kamu mengonsumsi terlalu banyak gula maka hal itu dapat memaksa ekosistem untuk bekerja berlebihan dan mengharapkan lebih banyak gula untuk menjaga keseimbangannya.

Jadi, singkatnya, semakin banyak gula yang dimakan maka semakin cepat kamu merasa lapar dan hal ini dapat membuat pertumbuhan berat badan menjadi meningkat. Oleh karena itu, penting untuk diperhatikan bahwa mengonsumsi makanan tinggi gula tidak akan membuatmu merasa kenyang atau memberi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, menurut Trista Best, MPH, RD, LD di Suplemen Balance One, gula juga merupakan sumber kalori kosong, yang artinya hanya menyediakan kalori dan tidak ada nutrisi yang bermanfaat. Oleh karena itu, produk yang mengandung tambahan gula, umumnya memiliki kalori lebih tinggi dengan kualitas nutrisi yang lebih rendah. Sehingga jika sering dikonsumsi dapat mengakibatkan penambahan berat badan.

Follow Juga : Instagram madingmu 

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.