Kamis , 21 November 2024
Editor's PickHeadlineSerba SerbiTerpopuler

Viral Bapak Kos di Semarang Makan Daging Kucing, Ini Dia Bahayanya untuk Kesehatan!

63a091559618e kucing 1265 711

Madingmu.com – Kejadian mengejutkan terjadi di Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah setelah seorang bapak kos berinisial NY dilaporkan karena mengonsumsi daging kucing . Aksinya ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat.

NY mengaku telah mengonsumsi 10 daging kucing untuk pengobatan. Karena mengidap penyakit diabetes, bapak kos tersebut percaya bahwa menyantap hewan berbulu itu bisa membantunya dalam menurunkan kadar gula darah dalam tubuhnya.

Kasus ini pun mengundang perhatian karena bahaya kesehatan yang mungkin akan timbul dari mengkonsumsi daging kucing, termasuk risiko penyakit zoonosis, keracunan makanan, dan infeksi parasit. Dilansir dari laman Health Shots, Berikut bahayanya konsumsi daging kucing.

Bahaya Makan Daging Kucing

  1. Risiko Penyakit Zoonosis

WhatsApp Image 2022 08 02 at 8.42.54 PM

Daging kucing berpotensi menularkan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Kucing bisa menjadi pembawa berbagai patogen seperti virus, bakteri, dan parasit yang berbahaya bagi manusia. Beberapa contoh penyakit zoonosis yang dapat ditularkan melalui konsumsi daging kucing meliputi:

  • Toksoplasmosis: Infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, yang sering ditemukan pada kucing. Toksoplasmosis dapat menyebabkan gejala flu, namun pada kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada otak, mata, dan organ lainnya.
  • Rabies: Rabies adalah penyakit virus yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera diobati. Meskipun penularan utama adalah melalui gigitan, virus rabies juga dapat ditemukan pada jaringan daging hewan yang terinfeksi.
  • Cat-Scratch Disease (CSD): Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bartonella henselae yang biasanya menyebar melalui gigitan atau cakaran kucing, tetapi juga bisa menyebar melalui konsumsi daging kucing yang terinfeksi.

Baca Juga: Waspada! Makan Sawo Jika di Konsumsi Berlebihan Dapat Membuat Efek Samping Lho!

  1. Keracunan Makanan
BACA JUGA  Cara Menggendong Kucing Yang Benar

kenali gejala keracunan makanan dan cara mengatasinya

Daging kucing yang tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan keracunan makanan. Kucing sering terpapar lingkungan yang kotor atau terkontaminasi, sehingga daging mereka mungkin mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Escherichia coli (E. coli).

Mengkonsumsi daging yang terkontaminasi ini dapat menyebabkan gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, diare, dan demam.

  1. Infeksi Parasit Kucing

anak kucing diselamatkan dari parasit 20170315 191105

Sering menjadi inang bagi berbagai jenis parasit seperti cacing pita, cacing gelang, dan protozoa. Parasit ini dapat berpindah ke manusia melalui konsumsi daging kucing yang tidak dimasak dengan sempurna.

Infeksi parasit dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari gangguan pencernaan hingga masalah kesehatan yang lebih serius seperti kerusakan organ.

  1. Kontaminasi Kimia dan Logam Berat

photo 1664448021805 b762de526d69

Kucing yang hidup di lingkungan perkotaan atau dekat dengan industri mungkin terpapar bahan kimia berbahaya dan logam berat seperti timbal, merkuri, atau pestisida. Zat-zat ini dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh kucing dan, jika dagingnya dikonsumsi, dapat menyebabkan keracunan pada manusia. Keracunan logam berat dapat mengakibatkan gangguan sistem saraf, kerusakan organ, dan bahkan kematian.

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.