Madingmu.com – Saat ini, sebagian wilayah Indonesia tengah memasuki musim kemarau. Kendati demikian, tak jarang suhu pada malam hari dan pagi hari terasa lebih dingin. Apakah suhu yang dingin adalah normal?
Fenomena suhu yang terasa dingin saat musim kemarau dikenal juga dengan nama fenomena bediding. Istilah ‘bediding’ berasal dari bahasa Jawa, yakni kata ”bedhidhing’ yang berarti terasa dingin. Itulah alasan fenomena suhu udara terasa dingin di tengah musim kemarau disebut dengan bediding.
Fenomena bediding sendiri bukanlah hal yang baru. Menurut kacamata klimatologi, fenomena ini berkaitan dengan kondisi di atmosfer.
Penyebab Fenomena Bediding
Menurut laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Probolinggo, fenomena bediding terjadi karena angin dari wilayah Australia, yang mengalami musim dingin bergerak menuju Indonesia. Angin ini disebut dengan Angin Muson Australia atau Angin Musim.
Angin muson merupakan gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan antara daratan dan lautan. Sementara itu, di wilayah tropis, angin muson dipengaruhi perbedaan sinar Matahari.
Musim Bediding terjadi karena pada bulan-bulan tertentu, posisi Matahari berada pada posisi terjauh di sebelah utara garis khatulistiwa sehingga menyebabkan belahan Bumi sebelah utara menjadi panas dan belahan Bumi selatan menjadi dingin.
Letak pulau Jawa yang berada di sebelah selatan garis khatulistiwa menyebabkan pulau Jawa menjadi lebih dingin daripada biasanya. Angin musim dingin dari Australia menjadikan pulau Jawa menjadi lebih dingin.
Baca Juga: Jadwal Fenomena Astronomi 2024 Lengkap, Cek Di Bawah Ini
Di Mana Fenomena Bediding Kerap Terjadi?
Dalam Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan BMKG, dijelaskan jika fenomena bediding biasa terasa di pulau Jawa hingga ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Di mana wilayah ini terletak di selatan garis khatulistiwa.
Fenomena Bediding cukup terasa pada bulan Juli di mana saat ini angin timuran atau monsun Australia yang kering mengalir melewati wilayah-wilayah tersebut. Pada bulan Juli juga merupakan puncak musim dingin Australia sehingga udara dinginnya mengintrusi masuk wilayah Jawa Bagian Selatan hingga Bali, dan NTT.
Dampaknya, meskipun kemarau di mana siang hari Matahari bersinar terang, namun udara dingin dari aliran monsun Australia lebih dominan memengaruhi penurunan suhu udara pada siang hari.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment