Madingmu.com – Data dari World Resources Institute (WRI) mengungkapkan bahwa sejumlah negara telah kehilangan hutan primer tropis lembap terbanyak di dunia. Salah satu negara tersebut adalah Indonesia.
Hutan primer tropis lembap merupakan wilayah hutan yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon. Semakin banyak hutan primer tropis lembap yang hilang, maka negara tersebut berpotensi meningkatkan emisi karbon, yang pada gilirannya bisa memperburuk iklim.
Hutan yang Hilang, Butuh Puluhan Tahun hingga Berabad-abad untuk Pulih
Menurut data WRI, hilangnya hutan primer diakibatkan oleh deforestasi, seperti konversi hutan menjadi lahan penggembalaan atau pertanian. Kemudian ada beberapa bentuk degradasi hutan yang disebabkan misalnya oleh kebakaran hutan di lapisan bawah.
Mirisnya, hutan primer tropis yang hilang ini akan membutuhkan waktu puluhan tahun atau bahkan berabad-abad untuk pulih.
Oleh karena itu, WRI membuat daftar negara dengan kehilangan hutan primer tropis lembap terbanyak, untuk mewakili kepentingan terbesar dalam hal konservasi.
Berikut ini adalah data negara yang kehilangan hutan primer tropis lembap terbanyak dari 2002 hingga 2023, dikutip dari laman World Research Institute.
10 Negara yang Paling Banyak Kehilangan Hutan Primer Tropis (2002-2023)
- Brasil
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 30,7 juta hektar.
- Indonesia
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 10,5 juta hektar.
- Republik Demokratik Kongo
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 6,9 juta hektar.
- Bolivia
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 4,2 juta hektar.
- Malaysia
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 2,9 juta hektar.
- Peru
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 2,6 juta hektar.
- Kolombia
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 2 juta hektar.
- Kamboja
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 1,4 juta hektar.
- Laos
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 1,2 juta hektar.
- Paraguay
Hutan primer tropis lembap yang hilang: 1,2 juta hektar.
Penyebab Hilangnya Hutan Primer Tropis di Indonesia
Menurut laporan WRI, hilangnya hutan primer pada petak-petak yang luasnya lebih dari 100 hektar, telah menyumbang 15% dari hilangnya hutan primer di Indonesia pada 2023.
Perluasan hutan tanaman industri terjadi di beberapa lokasi yang berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit, pulp (bubur kertas), dan kertas yang sudah ada di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Papua Barat.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perluasan ini terjadi pada konsesi yang diberikan sebelum tahun 2014, ketika pemerintahan saat ini menjabat.
Mirisnya, hilangnya hutan primer dalam skala kecil juga terjadi di seluruh negeri di Indonesia pada tahun 2023.
Hal ini penyebabnya adalah pembukaan hutan skala kecil untuk pertanian. Ini berkontribusi terhadap hilangnya hutan primer di beberapa kawasan lindung, termasuk Taman Nasional Tesso Nilo dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil.
Selain itu, kerugian lain yang terkait dengan pertambangan juga dapat ditemukan di Sumatra, Maluku, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi.
Indonesia Kehilangan Banyak Tutupan Pohon
Sementara itu, Indonesia juga termasuk negara yang memiliki kehilangan tutupan pohon terbanyak di dunia. Dalam laporan WRI tahun 2023, Indonesia menempati peringkat kelima dengan kehilangan tutupan pohon 30,8 juta hektar (selama 2001-2023).
Tutupan pohon ini adalah semua vegetasi yang tingginya lebih dari lima meter dan dapat berupa hutan alam atau perkebunan dengan berbagai kepadatan kanopi.
Di Indonesia, sebagian besar hilangnya tutupan pohon dikaitkan dengan produksi komoditas, terutama perkebunan kayu dan kelapa sawit skala besar.
Adapun penyebab utama hilangnya tutupan pohon di Indonesia selama 2001-2023, yakni:
- Deforestasi yang didorong oleh komoditas: 84,7%
- Kehutanan: 11,5%
- Perpindahan (lahan) pertanian: 3,7%
- Urbanisasi: 0,2%.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment