Makanan yang identik dengan kuah merah menggugah selera ini, banyak digemari karena citarasanya yang enak, harga terjangkau dan disuguhkan dalam porsi yang cukup mengenyangkan, menepis sementara rasa lapar, biasanya dinikmati sekitar jam makan siang.
Seblak sendiri merupakan jajanan khas berasal dari Bandung, bahan dasarnya kerupuk warna orange, ditambah potongan sayur dan bumbu pedas atau bahan tambahan lainnya, dimasak dengan cara direbus.
Saking populernya sekarang seblak bisa kita jumpai di manapun. Misal di Pamanukan banyak ditemui penjual seblak, dapat dikatakan masih bisa survive di tengah jajanan kekinian anak muda, karena penjaja makanan berkuah ini mensiasatinya dengan berinovasi menambahkan varian isi, penambahan bahan tersebut membuat opsi nyeblak sensasinya semakin beragam, banyaknya pilihan agar penikmatnya tidak lekas bosan.
Kudapan berkuah blended antara bumbu kencur dan bubuk cabai, bertujuan menciptakan rasa pedas, segar dan sedikit menyengat, karena rasanya yang mantap, cara ngebuatnya cepet, nggak pakai ribet, seporsi yang lumayan buat nutup lapar, seblak menjelma menjadi menu wajib dalam tongkrongan.
Citarasa seblak yang berkuah pedas dan gurih terlebih jika disantap saat masih panas tentunya akan memberikan sensasi makan yang nikmat, meski makannya agak rusuh, soalnya mesti lekas dihabiskan, karena jika sudah dingin rasanya akan aneh.
Namun dibalik nikmatnya nyeblak, terselip dampak buruk bagi kesehatan, terutama jika disantap dengan level kepedasan yang nggak ngotak, seperti yang kita ketahui bahwa makanan pedas dapat memicu naiknya asam lambung dan juga menyebabkan diare atau gangguan pencernaan lainnya. Jadi jangan dikonsumsi terlalu sering ya gengs, nggak lucu dong kalau habis nyeblak besoknya malah harus bolak-balik ke kamar mandi.
Naila Nurrobbani
11 IPA 3
SMAN 1 Pamanukan
-- adds--> -->