Sabtu , 21 Desember 2024
Editor's PickHeadlineSerba SerbiTerpopuler

Mengintip Masa Depan Luar Angkasa: Bagaimana AI Membantu Deteksi Tanda Kehidupan di Alam Semesta

Masa Depan
Sumber: freepik/pongmoji

Madingmu.com – Masa depan Mempertimbangkan alat yang ‘mengendus’ kehidupan di luar bumi? Ternyata kini telah dikembangkan teknologi yang memungkinkan hal tersebut. Kecerdasan buatan (AI) telah mengarah pada pengembangan teknik baru untuk mengidentifikasi pola kimiawi yang menandakan sinyal biologis. Bahkan objek yang berusia ratusan juta tahun pun dapat ditemukan dengan teknik AI ini.

Versi sebelumnya dari teknologi ini dibuat dengan menggunakan sensor pada pesawat ruang angkasa yang dapat menemukan senyawa yang dapat mengindikasikan keberadaan kehidupan di luar bumi. Akan tetapi, molekul organik yang menandakan proses biologis akan rusak seiring berjalannya waktu, sehingga sulit untuk mendeteksi keberadaannya.

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 25 September 2023, para peneliti berpendapat bahwa sistem AI ini dapat mengidentifikasi sinyal biologis secara akurat hingga 90%. Sistem AI ini akan dimasukkan ke dalam sensor yang lebih cerdas pada robot penjelajah ruang angkasa. Sensor robotik juga akan ditambahkan pada pendarat, penjelajah, dan pesawat ruang angkasa yang mengitari planet-planet seperti Europa dan Enceladus yang suatu hari nanti dapat mendukung kehidupan.

Perbandingan molekul abiotik untuk mendeteksi kehidupan

Setiap makhluk hidup di setiap dunia memiliki kemampuan untuk memproduksi lebih banyak zat sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal ini membantu membedakan mereka dari sistem abiotik. Variasi inilah yang dapat dideteksi dan diukur oleh AI. “Kami memulai dengan gagasan bahwa kimia kehidupan pada dasarnya berbeda dengan kimia dunia benda mati; bahwa ada ‘aturan kimia kehidupan’ yang memengaruhi keragaman dan distribusi biomolekul,” jelas Robert Hazen, salah satu penulis studi dari Carnegie Institution for Science di Washington, D.C. Jika hukum-hukum ini bisa ditemukan, lanjut Hazen, “kita bisa menggunakannya untuk mengarahkan upaya kita dalam memodelkan asal-usul kehidupan atau mendeteksi petunjuk kehidupan di dunia lain.”

BACA JUGA  Ini Dia Kisah 4 Siswa SMP Labschool Jakarta Yang Dapat Beasiswa dari PT KCI-KAI Commuter

Pendekatan baru ini, menurut Space.com, didasarkan pada gagasan bahwa proses kimiawi berkontribusi pada pengembangan aktivitas biomolekuler. Molekul abiotik, yaitu biomolekul (seperti asam amino), pada dasarnya menyimpan informasi tentang proses kimiawi yang menciptakannya. Kehidupan di luar bumi akan dapat dideteksi dalam sampel dengan menggunakan prosedur ini.

Penilaian Validitas Data Biotik dan Abiotik

Tim peneliti menyediakan 134 sampel, termasuk 59 sampel biotik dan 75 sampel abiotik, untuk membuat program AI. Untuk memvalidasi algoritme, mereka kemudian membaginya secara acak ke dalam set pelatihan dan set pengujian. Dalam pendekatan ini, sampel biotik dari makhluk hidup, seperti cangkang, gigi, tulang, beras, dan rambut manusia, dapat diidentifikasi dengan benar oleh metode AI. Selain itu, ada sisa-sisa kehidupan purba yang telah diawetkan dalam beberapa fosil yang terdiri dari batu bara, minyak, dan ambar.

Metode ini bahkan dapat mengenali sampel abiotik seperti zat buatan laboratorium seperti asam amino dan meteorit yang kaya akan karbon. Batuan berusia 3,5 miliar tahun di wilayah Pilbara, Australia Barat, tempat fosil tertua di dunia pertama kali ditemukan pada tahun 1993, akan dipelajari oleh AI dalam waktu dekat. Sisa-sisa fosil kuman yang menyerupai cyanobacteria, organisme paling awal yang menciptakan oksigen di Bumi, diketahui telah diawetkan di dalam bebatuan. Jika benar demikian, maka kemunculan bakteri pada awal sejarah awal Bumi menunjukkan bahwa kehidupan telah ada di planet ini jauh lebih awal dari yang diyakini sebelumnya.

Namun, hasilnya masih bisa diperdebatkan, karena penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa bukti-bukti tersebut mungkin saja merupakan hasil dari proses geologi murni yang tidak terkait dengan kehidupan purba.

 

Dapatkan notifikasi berita terkini setiap hari dan update berita pilihan dari Madingmu.com.

BACA JUGA  10 Beasiswa Tanpa TOEFL: Peluang Menuntut Ilmu di Luar Negeri Tanpa Batasan Bahasa!

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori Konten

Kilas Pendidikan228
Literasi Keuangan67
Ruang Siswa184
Beasiswa333
School lifehack156
Hiburan256
Editor's Pick2026
Terpopuler1975
Opini10
Serba Serbi810




madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.