Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat akan memasukkan materi antikorupsi pada mata pelajaran (matpel) siswa SMA/Sederajat se-Jabar. Materi tersebut dinilai sesuai dengan pendidikan karakter yang dibangun di Jabar.
Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi mengatakan wacana memasukkan materi antikorupsi tersebut beriringan dengan pelaksanaan G20 Indonesia tahun 2022. Di mana, kata dia, isu antikorupsi menjadi salah satu tang dibahas dalam G20.
“Ini menjadi momentum dibentuknya komitmen bersama memberantas korupsi secara global,” ucap Dedi kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).
Dedi menuturkan materi tersebut nantinya akan dibuatkan seperti modul yang akan masuk dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Modul akan berisi pendidikan antikorupsi yang merupakan bagian untuk pembiasaan karakter kearifan lokal bagi peserta didik.
“Modul ini akan digunakan di seluruh sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB di Jabar. Kita juga sudah ada juga Peraturan Gubernur Nomor 60 tahun 2019 tentang Pendidikan Antikorupsi pada Satuan Pendidikan,” kata dia.
Dedi menambahkan pola pengajaran pendidilan antikorupsi perlu dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga, sumber daya manusia nantinya melahirkan generasi yang bersih dari praktik korupsi.
“Ini bisa menjadi gong dalam implementasi pemberantasan korupsi. Agar dunia mengetahui keseriusan Indonesia memberantas praktik korupsi,” katanya.
Dedi mengatakan pendidikan antikorupsi perlu diterapkan pada pelajar di Jabar. Hal ini, kata dia, selaras dengan pendidikan karakter di Jabar yang berisi watak, perilaku dan budi pekerti sehingga menjadi ruh dalam pendidikan.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik).
Soal pendidikan karakter sendiri, sambung Dedi, sudah menjadi visi dan misi pendidikan di Jabar. Bahkan, pihaknya sudah lebih dulu memperkuat nilai-nilai karakter melalui kearifan lokal lewat Jabar Masagi yang memiliki makna manusia utuh dari segi rasa, karsa, raga dan Cipta.
“Kabagjaan yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang di semua satuan pendidikan khususnya yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat yang akan melahirkan profil pelajar Jawa Barat yang memiliki karakter berpikir positif atau kepositifan, kekerabatan dalam relasi sosial, ketercapaian, kekuatan kompetensi, kebermaknaan, keterlibatan dalam setiap aktivitas dan ketahanan mental dalam menghadapi segala rintangan dan tantangan,” tuturnya.
source: detikjabar
-- adds--> -->