Madingmu.com – Kampus Merdeka menurut Nelson Mandela: “Pendidikan adalah senjata untuk mengubah dunia.” Pendidikan berkualitas mendukung SDGs 4 untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Di Indonesia, Kampus Merdeka Kemendikbud Ristek memperbaiki kualitas pendidikan.
Perlu diketahui bahwa program ini ditujukan untuk mahasiswa di perguruan tinggi. Dengan demikian, mahasiswa memiliki pilihan untuk mengikuti mata kuliah yang bukan merupakan bagian dari program studi mereka selama satu semester berkat program ini. Mahasiswa diizinkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler selama masa ini. Mahasiswa yang mengikuti program ini dapat memperoleh keterampilan yang akan membantu mereka ketika mereka memasuki dunia kerja. Program yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek ini terdiri dari sembilan jenis kegiatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Magang sertifikasi, studi mandiri, kampus mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), pertukaran pelajar mandiri, membangun desa (KKN Tematik), proyek kemanusiaan, riset atau penelitian, dan kewirausahaan merupakan sembilan kegiatan tersebut. Mahasiswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan keuntungan seperti kemampuan untuk mengkonversi kegiatan ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS), membangun jaringan di luar universitas, mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan mereka di daerah tersebut, dan belajar langsung dari mitra yang berkaliber tinggi dan berwibawa. Pemerintah menciptakan program Kampus Merdeka, menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Nizam, untuk memperkenalkan para mahasiswa pada dunia kerja yang sangat luas setelah mereka lulus.
Baca juga: Maknai Hardiknas 2023 dengan Semangat Merdeka Belajar – Madingmu
“Tidak relevan jika mahasiswa yang bersangkutan tidak mengaplikasikan teori yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam pekerjaan mereka setelah lulus. Tujuan dari Kampus Merdeka adalah untuk menunjukkan betapa beragamnya dunia kerja. Nizam memperingatkan bahwa jika kita tidak meninggalkan model pendidikan yang sudah ketinggalan jaman, lulusan Indonesia akan dibiarkan menggelepar, tidak mampu mengambil keputusan, dan dipaksa untuk memulai dari awal.
Berkolaborasi untuk meningkatkan standar pendidikan Indonesia Berbicara mengenai kualitas pendidikan, hanya dengan mengantisipasi peran dan hasil dari tindakan pemerintah saja tidaklah cukup. Sebagai contoh, program Kampus Merdeka dapat berhasil jika semua peserta berperan aktif. Upaya siswa untuk mendaftar dalam kegiatan pengembangan diri merupakan keterlibatan masyarakat. Orang tua, yang seharusnya memberikan dukungan materi dan non-materi, juga berperan dalam hal ini.
Di sisi lain, menciptakan ruang untuk belajar dan berkembang juga membutuhkan partisipasi proaktif dari organisasi atau perusahaan. Bagi para siswa yang ingin belajar secara langsung melalui program-program yang ditawarkan di Kampus Merdeka, para pengusaha harus memberikan kesempatan. Hingga tahun 2023, lebih dari 725.000 siswa terdaftar dan memiliki akun di Kampus Merdeka, menurut situs web resmi sekolah. Lebih dari 3.000 perusahaan dan organisasi telah bergabung dengan program ini sebagai mitra. Lebih dari 1.300 universitas ikut serta dalam inisiatif ini. Saat ini, program Kampus Merdeka telah memberikan bantuan pengajaran kepada lebih dari 14.000 sekolah di seluruh Indonesia.
Dapatkan notifikasi berita terkini setiap hari dan update berita pilihan dari Madingmu.com.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment