Madingmu.com– Semua orang pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat dalam sebuah lagu dalam serial “Kisah Kasih di Sekolah”. Masa sekolah identik dengan seragam. Namun ketika lulus, siapa pun yang memilih untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi harus berusaha beradaptasi dengan lingkungannya. Karena memang keduanya memiliki latar belakang yang berbeda. Lantas apa saja perbedaan antara sekolah dan kuliah?
Kehidupan di perguruan tinggi dan sekolah menengah atas berbeda 180 derajat bagi mahasiswa baru. Agar tidak mengalami gegar budaya di dunia perkuliahan, ada baiknya Kamu juga mempelajari apa saja yang membedakan keduanya.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang membedakan sekolah dan kuliah agar Kamu tidak mengalami gegar budaya:
Kuliah lebih mandiri
Di sekolah, guru mungkin akan membimbing Anda ketika Anda tidak mengerti suatu pelajaran. Sedangkan di perkuliahan, Anda harus lebih mandiri dan aktif bertanya, hingga mencari referensi di perpustakaan.
Pakaian yang dipakai
Antara sekolah dan kuliah, perbedaan yang paling mencolok adalah pakaian yang dikenakan. Sekolah di Indonesia mewajibkan sekolah negeri dan swasta untuk mengenakan seragam. Di sisi lain, dosen bebas berpakaian apa saja asalkan sopan, rapi, dan bersih, serta tidak menggunakan sandal.
Namun, ada kampus negeri yang memiliki ikatan dinas, seperti IPDN, STAN, AKMIL, dan lainnya, yang mengharuskan mahasiswanya mengenakan seragam khas masing-masing. Tuntutan utamanya adalah kedisiplinan.
Tidak perlu buku catatan untuk setiap mata kuliah
Mahasiswa biasanya membawa sedikit catatan. Biasanya, mereka hanya perlu membawa buku catatan yang bisa digunakan untuk mencatat materi dalam perkuliahan. Jadi, mereka bisa mencatat dengan pesan yang berbeda dengan di sekolah. Sebagian kampus bahkan mengharuskan mahasiswanya kuliah di kelas sambil membawa laptop.
Tidak ada yang marah jika Anda tidak masuk kelas
Setiap mahasiswa biasanya mendapat jatah 3 kali absen. Oleh karena itu, mahasiswa yang ingin membolos bisa mengambil absen tersebut. Tidak seperti sekolah, siswa tidak diperbolehkan membolos. Anda harus menunjukkan izin atau mengirimkan surat sakit jika ingin membolos. Tapi jika bolosnya kelewatan, hati-hati itu bisa menghambat studi kita karena di beberapa kampus menjadikan kehadiran sebagai salah satu syarat kelulusan.
Menyebutkan pendidik atau guru
Di sekolah, Anda memiliki guru sebagai pengajar, sedangkan di perguruan tinggi istilah pengajar disebut sebagai dosen. Istilahnya memang berbeda, guru di sekolah akan membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengajar hingga Anda memahami materi yang diajarkan.
Namun berbeda dengan kuliah, meskipun tugas utamanya adalah mengajar, dosen akan lebih cenderung menjadi fasilitator. Dosen hanya memandu dalam mempelajari setiap materi yang diberikan.
Waktu belajar
Saat berada di sekolah, waktu belajar atau jam pelajaran ditentukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Siswa diwajibkan untuk berada di sekolah mulai pukul 7 pagi hingga 3 sore atau bahkan 5 sore selama satu hari penuh di sekolah. Namun, waktu belajar akan lebih fleksibel saat kuliah, tergantung dari kelas dan mata kuliah apa saja yang diambil pada semester tersebut. Jadwal kuliah biasanya berbeda untuk setiap kampus, fakultas, dan jurusan.
Ujian kelulusan
Umumnya, di sekolah, ujian kelulusan akan dilakukan secara tertulis atau online. Tidak jarang, beberapa pengajar memberikan kisi-kisi jauh-jauh hari sebelum ujian dilaksanakan. Berbeda dengan di perguruan tinggi, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah skripsi sebagai tugas akhir, melengkapi ujian semester dan tengah semester. Hasil dari nilai ujian saat kuliah terlihat dalam IPK.
IPK adalah singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif. IPK merupakan sebuah nilai yang didapatkan oleh seorang mahasiswa selama masa perkuliahan yang ditempuhnya. Nilai IPK ini didapatkan dari nilai rata-rata seluruh mata kuliah dari awal perkuliahan hingga akhir.
-- adds--> -->
Leave a comment