Madingmu.com – Nikel menjadi salah satu logam penting dalam berbagai sektor industri, mulai dari baja tahan karat hingga baterai kendaraan listrik (EV). Dua jenis baterai paling umum yang menggunakan nikel adalah nickel cobalt aluminium (NCA) dan nickel manganese cobalt (NMC), yang masing-masing mengandung hingga 80% nikel. Tak heran jika nikel kini jadi komoditas strategis, khususnya untuk mendukung transisi energi bersih.
Pada tahun 2023 industri nikel di Indonesia memegang peran yang signifikan di pasar global. Berdasarkan US Geological Survey 2025 Mineral Commodity Summary, Indonesia menyumbang sekitar 50,5% dari total produksi nikel dunia.
Namun, sebagian besar nikel Indonesia masih dalam bentuk nickel pig iron (NPI) dan ferro nickel (FeNi) yang digunakan untuk produksi baja tahan karat. Hanya sebagian kecil yang berupa nikel kelas 1 nikel berkadar tinggi (hingga 99%) yang dibutuhkan untuk produksi baterai kendaraan listrik.
Permintaan global terhadap nikel terus meningkat seiring melonjaknya kebutuhan kendaraan listrik dan energi terbarukan. Lalu, negara mana saja yang saat ini menjadi penghasil nikel terbesar di dunia?
Berikut 5 negara penghasil nikel terbesar menurut data USGS 2025:
- Indonesia
Indonesia berhasil memproduksi nikel sebanyak 2,2 juta metric ton pada tahun 2024. Dilansir dari laman Investing News, produksi nikel Indonesia sudah memenuhi 50% dari produksi global. Perkembangan nikel di Indonesia juga sangat cepat. Pada tahun 2017 Indonesia memproduksi nikel sekitar 345.000 metrik ton.
Kebijakan larangan ekspor bijih mentah sejak 2014 mendorong investasi dan hilirisasi besar-besaran. Pada Mei 2021, Indonesia mulai mengoperasikan pabrik pertama untuk memproses nikel menjadi bahan baku baterai EV.
Kolaborasi dengan China yang memimpin pasar kendaraan listrik dunia juga mendorong pertumbuhan pesat industri nikel nasional.
- Filipina
Dengan lebih dari 30 tambang aktif, Filipina menempati posisi kedua. Namun, meski sempat mencatat peningkatan pada 2023 (hingga 413.000 ton), produksi Filipina menurun di 2024 akibat dominasi Indonesia di pasar global.
Baca Juga: Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Berlanjut, Presiden Prabowo Ambil Alih dan Minta Evaluasi Menyeluruh
- Rusia
Produksi nikel Rusia mengalami penurunan signifikan dari 283.000 ton pada 2020. Hal ini tak lepas dari sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS dan Inggris, termasuk larangan impor nikel dari Rusia sejak pertengahan 2024 lalu.
- Kanada
Kanada berhasil memproduksi nikel sebanyak 190.000 metrik ton yang memiliki kenaikan signifikan sejak tahun 2023, yaitu 159.000 metrik ton. Wilayah Sudbury Basin menjadi pusat utama tambang nikel di negara ini dan dikenal sebagai penghasil bijih nikel terbesar di dunia. Canada Nickel Company juga tengah bersiap untuk membangun pabrik pengolahan nikel terbesar di Amerika Utara. Pada tahun 2024, Kanada menyumbang 46% dari total impor nikel Amerika Serikat.
- China
Meski ada di posisi kelima dalam produksi, China adalah konsumen dan importir nikel terbesar dunia terutama dari Indonesia. Dari tahun ke tahun, produksi China stabil meningkat. Dan karena skala industrinya, China punya pengaruh besar dalam menentukan harga nikel dunia.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment