Madingmu.com – Tenaga teknis administrasi honorer akan kembali turun ke jalan pada bulan September untuk persiapan pendaftaran CPNS dan PPPK 2023. Riyanto Agung Subekti, Ketua Forum Tenaga Honorer Tenaga Teknis Administrasi Kategori Dua (FHTTA-K2) Indonesia, menyatakan bahwa peristiwa 10 Agustus lalu akan menentukan masa depan mereka. Calon Peserta Wajib Tahu Mereka yang mengalami nyeri lutut dan paha harus membaca ini. Hasil rapat koordinasi formasi ASN, di mana kuota PPPK teknis masih di bawah guru dan tenaga kesehatan, membuat massa honorer kecewa sehingga berujung pada keikutsertaan mereka dalam aksi 10 Agustus.
Lebih dari 200 ribu tenaga teknis dan administrasi honorer K2 masuk dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN). Bandingkan dengan formasi PPPK untuk tenaga teknis yang kurang dari 100 ribu orang pada tahun 2023. Lebih dari 200 ribu penerima K2 teknis administrasi bersaing dalam 42.826 formasi PPPK Teknis. Belum lagi masuknya individu yang bukan bagian dari ASN yang jumlahnya jauh lebih banyak, tambahnya. Pada intinya menuntut honorer K2 teknis administrasi untuk diangkat menjadi ASN, hal ini membutuhkan pengibaran spanduk perjuangan. Itong menyatakan bahwa spanduk-spanduk dipasang di tempat-tempat yang dapat dilihat oleh eksekutif, legislatif, dan masyarakat umum.
Perlu diingat bahwa per 1 Agustus 2023, terdapat 572.496 formasi aparatur sipil negara (ASN) secara nasional, menurut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Angka tersebut terdiri dari 493.634 formasi ASN untuk pemerintah daerah dan 72 organisasi pemerintah pusat dengan total 78.862 ASN. Sebanyak 28.903 formasi CPNS dan 49.959 formasi PPPK ditetapkan sebagai alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat. Sedangkan untuk pemerintah daerah, terdapat 42.826 formasi PPPK Tenaga Teknis, 154.724 formasi PPPK Tenaga Kesehatan, dan 296.084 formasi PPPK Guru.
Sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, Menteri Anas juga mengharapkan ASN dapat memberikan kinerja yang berdampak signifikan bagi masyarakat. Ada beberapa arah kebijakan rekrutmen ASN di tahun 2023, menurut Menteri Anas. Pertama, berkonsentrasi pada penyediaan layanan dasar, dengan guru dan tenaga medis sebagai kelompok yang paling banyak. Hampir 80% dari formasi tahun 2023 adalah untuk guru dan tenaga kesehatan, menurut Anas. Menciptakan peluang kerja untuk ilmuwan data dan talenta digital adalah arah kebijakan kedua. Ketiga, mengurangi perekrutan di organisasi yang akan terkena dampak transformasi digital.
Menurut Anas, rekrutmen ASN juga bertujuan untuk menuntaskan penataan pegawai non-ASN atau yang dikenal dengan istilah honorer. Sebanyak 2,3 juta pegawai non-ASN saat ini sedang diaudit oleh BPKP dan BKN, dan sudah diketahui jumlahnya. Karena sudah mengabdi, pemerintah terus mengafirmasi tenaga non-ASN atau honorer dan juga honorer K2, menurut Anas.
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) ini menyatakan, “Oleh karena itu, rekrutmen ASN tahun 2023, sebanyak 80% untuk pelamar dari non-ASN atau tenaga honorer, dan 20% untuk pelamar umum.” Faktanya, KemenPAN-RB memperkirakan bahwa negara akan membutuhkan 1.030.751 ASN pada tahun 2023. Beberapa instansi, termasuk beberapa pemerintah daerah yang tidak memaksimalkan usulan formasi, tidak mengajukan formasi.
Dapatkan notifikasi berita terkini setiap hari dan update berita pilihan dari Madingmu.com. Follow juga : Instagram @Madingmu.id
Sumber: https://www.jpnn.com/news/menjelang-pendaftaran-cpns-dan-pppk-2023-honorer-buruh-bergabung-siapkan-aksi-besar-besaran
Leave a comment