Kamis , 21 November 2024
Editor's PickHeadlineSejarahTerpopuler

Mengenal Halloween, Perayaan 31 Oktober yang Identik dengan Hantu dan Tradisi Menarik

children costumes trick treating halloween 23 2149071261

Madingmu.com – Halloween adalah perayaan tahunan yang jatuh setiap tanggal 31 Oktober dan terkenal di berbagai negara, terutama Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Irlandia. Perayaan ini identik dengan kostum hantu, labu bercahaya, dan tradisi “trick-or-treat,” di mana anak-anak akan mengenakan kostum menyeramkan dan meminta permen dari rumah ke rumah. Halloween juga sering dianggap sebagai malam ketika dunia manusia dan dunia roh menjadi paling dekat, sehingga banyak orang mengenakan kostum menyeramkan sebagai simbolisasi.

Baca Juga: Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai dan Cara Efektif  Untuk Mengobatinya

Sejarah dan Asal Usul Halloween

opened book spooky pumpkin table 23 2147905776

Halloween berasal dari festival kuno bernama Samhain, yang merayakan bangsa Celt di Irlandia lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Pada tanggal 31 Oktober, mereka percaya bahwa roh orang mati akan kembali ke bumi, sehingga festival ini diadakan untuk menghormati mereka sekaligus mengusir roh jahat. Ketika Kristen berkembang di Eropa, perayaan ini diserap dalam tradisi Hari Semua Orang Kudus atau All Hallows’ Eve, yang kemudian berubah nama menjadi Halloween.

Tradisi Menarik Halloween: Dari Kostum hingga Trick-or-Treat

  1. Kostum Seram

Salah satu yang paling identik dari Halloween adalah kostum seram yang dikenakan oleh orang-orang dari segala usia. Tujuannya adalah untuk menyamarkan diri agar roh jahat tidak mengenali mereka. Kostum yang dipilih pun biasanya berupa hantu, penyihir, vampir, hingga makhluk mitologi lainnya.

  1. Labu Berukir (Jack-O’-Lantern)

Labu yang diukir menjadi wajah seram dan diberi lilin di dalamnya adalah simbol Halloween yang paling terkenal. Tradisi ini berasal dari cerita rakyat Irlandia tentang Jack, yang karena hidupnya penuh dosa, dikutuk untuk berjalan di bumi selamanya dengan lentera labu sebagai penerang sepanjang jalan.

  1. Trick-or-Treat
BACA JUGA  Cara Unik Mengatasi Stres Ala Orang Jepang!

“Trick-or-treat” merupakan tradisi di mana anak-anak berkeliling lingkungan untuk meminta permen. Mereka mengetuk pintu rumah dan mengucapkan “trick or treat” sebagai ancaman nakal yang bersahabat—seolah-olah menawarkan dua pilihan kepada tuan rumah: memberikan permen atau menghadapi sedikit keusilan.

Baca Juga: 8 Inspirasi Kostum Karakter Kartun untuk Halloween yang Kreatif dan Gampang Ditiru

Halloween Sempat Dilarang

Pada akhir Abad Pertengahan, hari-hari sekuler dan hari-hari suci telah menyatu. Perayaan halloween dilarang di kalangan penjajah Amerika awal.

Ketika sejumlah besar imigran, termasuk orang Irlandia, pergi ke Amerika Serikat mulai pertengahan abad ke-19, mereka membawa serta adat halloween mereka. Pada abad ke-20, halloween menjadi salah satu hari raya utama di AS.

Sebagai hari raya sekuler, Halloween dikaitkan dengan sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah praktik melakukan kejahilan yang biasanya tidak berbahaya.

Para peserta mengenakan topeng dan kostum untuk pesta dan untuk acara trick-or-treat, yang diyakini berasal dari praktik orang Inggris yang mengizinkan orang miskin meminta makanan. Para peserta trick-or-treat mendatangi rumah ke rumah dengan ancaman bahwa mereka akan melakukan kejahilan jika mereka tidak menerima suguhan, biasanya permen.

Simbol lainnya adalah labu jack-o’-lantern, labu yang dilubangi, yang awalnya adalah lobak, diukir menjadi wajah setan dan dinyalakan dengan lilin di dalamnya.

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.