Madingmu.com – Merawat kulit dengan menggunakan berbagai produk skincare adalah hal yang umum kita jumpai saat ini. Ada begitu banyak jenis skincare yang beredar di pasaran dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya. Namun, kita sebagai konsumen harus teliti dan bijaksana dalam memilih skincare yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kulit.
Salah satu hal yang harus kita pahami dan teliti adalah soal bahan atau kandungan yang ada dalam skincare tersebut. Apakah kandungan tersebut cocok dengan tipe kulit kita atau tidak. Seberapa banyak kadar kandungan yang diperbolehkan digunakan?
Belakangan ini, netizen di media sosial ramai membahas soal kandungan hidrokuinon dalam skincare.
Apa itu hidrokuinon? Bagaimana dampaknya terhadap kulit? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Baca Juga: Masih Muda Sudah Jadi Kaum Jompo? Berikut Penjelasannya
Apa Itu Hidrokuinon
Dilansir dari laman Healthline, hydroquinone atau hidrokuinon adalah salah satu senyawa kimia yang dapat mencerahkan kulit. Kandungan ini dapat memutihkan kulit dan membantu mengatasi berbagai bentuk hiperpigmentasi.
Biasanya, hidrokuinon kerap ditemukan dalam skincare berupa krim wajah yang digunakan untuk mencerahkan kulit serta menyamarkan bintik hitam.
Secara historis, ada beberapa perdebatan tentang keamanan hidrokuinon. Pada tahun 1982, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengakui bahan tersebut sebagai aman dan efektif.
Namun, beberapa tahun kemudian, kekhawatiran tentang keamanan akan kandungan ini mendorong pengecer untuk menarik hidrokuinon dari pasaran. FDA kemudian menemukan bahwa banyak produk yang dimaksud mengandung kontaminan seperti merkuri. Mereka menetapkan bahwa kontaminan ini berada di balik laporan efek samping.
Peraturan Penggunaan Hidrokuinon di Indonesia
Hidrokuinon telah dilarang digunakan dalam krim kosmetik di Uni Eropa sejak tahun 2000. Kandungan ini juga hampir dilarang oleh FDA pada tahun 2006. FDA telah mengonfirmasi bahwa hidrokuinon dapat dengan aman dijual bebas (OTC) dalam konsentrasi 2 persen.
Di Indonesia, menurut ketentuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik maupun produk perawatan kecantikan sudah dilarang peredarannya sejak tahun 2008. Hal ini dimuat dalam Peraturan BPOM nomor HK.00.05.42.1018 tanggal 25 Februari 2008 tentang Bahan Kosmetik.
Dilansir dari laman resmi BPOM Menurut Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Mayagustina Andarini, hidrokinon merupakan obat pemutih yang masuk kategori obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter dan tidak bisa dijual bebas.
Baca Juga: Bye Ketombe! Dengan Bahan Alami Begini Cara Mengatasinya
Dampak Hidrokuinon Terhadap Kulit
Dilansir dari laman Healthline, hidrokuinon digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang berhubungan dengan hiperpigmentasi. Kondisi ini meliputi bekas jerawat, bintik-bintik penuaan, bintik-bintik hitam, melasma, dan bekas pasca-inflamasi dari psoriasis dan eksim.
Hingga saat ini, hidrokuinon dianggap aman di Amerika Serikat (AS). Saat ini belum ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa hidrokuinon berbahaya bagi manusia.
Namun, efek samping ringan masih mungkin terjadi. Awalnya, hidrokuinon dapat menyebabkan kemerahan atau kulit menjadi kering, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif. Efek ini akan memudar saat kulit terbiasa dengan produk tersebut.
Dalam kasus yang jarang terjadi, hidrokuinon telah menyebabkan kondisi yang disebut okronosis. Kondisi ini ditandai dengan papula dan pigmentasi kebiruan kehitaman. Kondisi ini dapat terjadi setelah penggunaan harian yang lama. Karena itu, tidak boleh menggunakan produk dengan bahan ini selama lebih dari lima bulan sekaligus. Semoga informasi ini bermanfaat sobat madingmu.
Follow Juga : Instagram madingmu
-- adds--> -->
Leave a comment