Sabtu , 28 Juni 2025
Editor's PickHeadlineHealthcareTerpopuler

3 Dampak Nuklir yang Mematikan Bagi Tubuh

642033 14 8 2020 14 44 15
Halodoc

Madingmu.com – Senjata nuklir merupakan salah satu alat pemusnah massal paling mematikan yang pernah diciptakan manusia. Sejarah mencatat penggunaan senjata ini ketika dalam Perang Dunia II yaitu ketika dua kota di Jepang Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak oleh bom Nuklir yang di jatuhkan Amerika Serikat.

Dampak dari serangan itu tidak hanya menghancurkan infrastuktur dan menewaskan ribuan orang seketika, namun juga meninggalkan jejak radiasi yang mematikan. Dalam insiden ini banyak warga sipil yang menjadi korban, baik karena efek langsung dari ledakan maupun akibat paparan radiasi dalam jangka panjang.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1945, hingga saat ini dunia belum menyaksikan penggunaan nuklir dalam konflik bersenjata. Namun ancaman itu belum sirna. Diperkirakan saat ini ada sekitar 12.200 hulu ledak nuklir yang tersebar di berbagai Negara, dan hal ini menjadi baying-bayang yang mengancam stabilitas global.

Lantas, apa sih yang akan terjadi jika perang nuklir benar-benar meletus?

Baca Juga: Ini Dia 5 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

  1. Mendapat Luka Bakar
GE13 15
Icanw.org

Efek samping paling langsung dari ledakan nuklir adalah ledakan radiasi nuklir yang hebat, terutama sinar gamma dan neutron. Radiasi langsung ini dihasilkan dalam reaksi nuklir senjata itu sendiri dan berlangsung kurang dari satu detik.

Dilansir dari laman resmi Massachusetts Institute of Technology (MIT), radiasi langsung dari ledakan nuklir berkekuatan 10 kiloton dapat membunuh dalam radius hampir satu mil dari pusat ledakan. Namun, dalam praktiknya, efek radiasi langsung seringkali tidak menjadi faktor paling mematikan, karena ledakan jenis ini biasanya memiliki dampak lain yang menjangkau area lebih luas.

Salah satu efek yang paling berbahaya adalah kilatan termal gelombang panas ekstrem yang muncul sesaat setelah ledakan. Dalam hitungan mikrodetik, material padat dari bom tersebut akan berubah menjadi gas super panas, bahkan jauh lebih panas dibanding inti Matahari yang bersuhu sekitar 15 juta derajat Celsius.

BACA JUGA  Taiwan Tarik Indomie Ayam Spesial, Indofood Klaim Produknya Aman

Kilatan panas ini berlangsung selama beberapa detik dan menyumbang lebih dari sepertiga dari total energi ledakan. Panas yang luar biasa tersebut dapat memicu kebakaran besar, serta menyebabkan luka bakar parah pada kulit manusia yang tidak terlindungi—bahkan dari jarak sejauh 20 mil apabila yang meledak adalah senjata termonuklir berukuran besar.

Pakar memperingatkan bahwa skenario ini bukan sekadar teori, tetapi gambaran nyata dari konsekuensi penggunaan senjata nuklir. Karena itu, penting bagi komunitas internasional untuk terus mendorong upaya perlucutan senjata dan pencegahan penggunaan senjata pemusnah massal demi keselamatan umat manusia.

  1. Tertimpa Bangunan
thumbs b c c0914f02d13ac3b74763a8ae8a5fb2d5
Anadoluajansi

Orang-orang yang tinggal di sekitar ledakan bisa tertimpa bangunan. Gelombang ledakan nuklir dapat menciptakan tekanan berlebih beberapa psi beberapa mil darilokasi ledakan.

Ledakan nuklir tak hanya menimbulkan luka bakar hebat. Bagi warga yang berada di sekitar lokasi ledakan, bahaya lain yang mengintai adalah tertimpa bangunan akibat gelombang kejut yang sangat kuat.

Gelombang ledakan ini mampu menciptakan tekanan berlebih hingga beberapa psi dan menjalar beberapa mil dari titik ledakan. Meski manusia relatif kebal terhadap tekanan itu sendiri, ancaman sebenarnya datang dari dampaknya: bangunan runtuh dan pecahan kaca yang beterbangan.

Pecahan-pecahan tersebut dapat melesat di udara dengan kecepatan ratusan mil per jam. Ini menjadikan benda-benda tersebut sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan luka serius bahkan kematian bagi siapa pun yang berada di area terdampak.

Dengan kata lain, berada jauh dari pusat ledakan bukan berarti sepenuhnya aman. Risiko dari reruntuhan dan proyektil tajam tetap menjadi ancaman besar yang tidak bisa diabaikan.

  1. Terkena Kanker
8 jenis kanker yang sering menyerang anak ini gejalanya
Alodokter

Menghirup atau menelan bahan radioaktif menyalurkan sumber radiasi langsung ke sel-sel tubuh dan meningkatkan risiko kanker. Salah satu contohnya adalah yodium radioaktif (yodium-131) yang tertiup ke atmosfer akibat ledakan reaktor nuklir Chernobyl pada tahun 1986. Zat ini menyebabkan sejumlah besar kasus kanker tiroid, terutama pada orang-orang yang meminum susu yang terkontaminasi.

BACA JUGA  Persiapan Bagi Siswa Kelas 12, 7 Cara Lolos SNBP 2024

Dilansir dari laman ABC News, yodium sangat penting untuk fungsi normal kelenjar tiroid. Namun, karena kemampuannya dalam menarik yodium, kelenjar tiroid menyerap yodium-131 dalam jumlah tinggi saat susu yang terkontaminasi dikonsumsi.

Untungnya, kanker tiroid bisa diobati dengan pengangkatan kelenjar tiroid. Meski begitu, pasien tetap harus mengonsumsi suplemen hormon seumur hidup untuk menggantikan fungsi kelenjar tersebut.

Yodium-131 memiliki waktu paruh yang relatif singkat, yaitu hanya delapan hari. Artinya, kadar radioaktifnya menurun dengan cepat setelah kecelakaan, sehingga risiko paparan juga ikut menurun dalam beberapa minggu setelah ledakan nuklir.

Follow Juga : Instagram madingmu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori Konten

Kilas Pendidikan241
Literasi Keuangan75
Ruang Siswa191
Beasiswa356
School lifehack163
Hiburan268
Editor's Pick2224
Terpopuler2170
Opini10
Serba Serbi904




madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia.
Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

madingmu-white

Madingmu adalah portal digital ajang kreasi dan edukasi anak muda Indonesia. Dibangun oleh PT Madingmu Sukses Bersama sebagai inisiasi kolaborasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.